Senin, 19 Desember 2011

Chip Online Indonesia

Chip Online Indonesia


SSD Rakitan Sendiri

Posted:

CHIP.co.id - Lebih cepat, tidak sebising hard disk, dan sangat ekonomis! SSD ala CHIP ini hanya memerlukan  beberapa pasang USB Flash Drive dan sedikit kreativitas.

Anda memiliki beberapa USB Flash Drive (UFD) yang jarang digunakan? Jangan sia-siakan media portabel tersebut karena UFD bisa "menjelma" menjadi media penyimpanan baru yang tidak kalah dibandingkan SSD. Sebenarnya, UFD mirip SSD karena sama-sama menggunakan flash memory (NAND flash). PC pun biasanya sanggup menye­dia­kan hingga 14 port USB. Umumnya, tidak semua terpakai. Anda hanya memerlukan kabel ekstra yang tepat (lihat gambar di atas). Umumnya, kabel seperti ini bisa ditemukan di toko-toko komputer.

Setidaknya, ada dua keuntungan yang didapatkan dari SSD rakitan ini: Pertama, kapasitas media penyimpanan PC Anda akan bertambah dan kedua, akses file pun menjadi lebih cepat daripada akses file pada hard disk standar. Bagaimana menjadikan beberapa UFD sebagai drive di Windows dan meng-install semua program  di dalamnya? Semuanya akan diulas satu per satu agar Anda mudah memahami dan melakukan prakteknya secara langsung. Selain itu, praktik kali ini juga menunjukkan cara mengintegrasikan Windows 7 dan software recovery system pada USB sehingga Anda dapat langsung mereparasi sistem yang sedang bermasalah dan menyelamatkan data di mana saja.

Klik Gambar untuk Lebih Jelas

RAID Doble Parity: SSD dengan daya tampung maksimal

Anda dapat menggunakan software FlexRAID (http://wiki.flexraid.com) untuk memaksimalkan kapasitas semua USB Flash Drive Anda. Software ini dapat menggabungkan semua UFD menjadi sebuah hard drive gabungan (RAID DP atau RAID Double Parity). Kelebihannya, Anda tidak perlu menggunakan beberapa media penyimpanan yang sama besarnya. Jadi, data-data tidak disimpan secara menyebar, melainkan secara berurutan. Apabila UFD yang pertama sudah terisi penuh, FlexRAID akan menyimpannya pada UFD kedua dan seterusnya.

Konfigurasi hard drive cukup mudah, meskipun sebagian proses dilakukan me­lalui command line.  Perintahnya sederhana dan proses setup relatif mudah dan cepat. Perlu Anda ingat, software FlexRAID harus dijalankan secara berurutan. Jika tidak, software ini akan terhenti dengan pesan eror. Pada Windows Vista dan Windows 7, Anda harus menonaktifkan User Account Control (UAC) terlebih dahulu karena prosesnya harus dilakukan sebagai Administrator. Untuk itu, melalui "Start", ketik dan pilih "User Account" lalu klik lagi "Change User Account Control setings" untuk menggeser slider hingga ke level paling bawah (Never notify). Anda disarankan untuk kembali ke konfigurasi awal jika SSD UFD selesai dibuat.

Kini, Anda dapat meng-install "FlexRAID Basic Host" dan mengaturnya sebagai service (as a service) agar FlexRAID berjalan otomatis bersama Windows. Software client-nya (FlexRAID Basic CMD Client) juga bisa di-install sebagai service. Sebelum konfigurasi, periksa apakah write access pada folder FlexRAID sudah tepat. Selanjutnya, buka folder "Basic CMD Client" dan "Basic Host Service" yang berada di folder "C:\Program Files\OpenEgg.org". Klik kanan folder tersebut dan pilih "Properties". Pada bagian "Attributes", nonaktifkan opsi "Read-only" dan konfirmasikan perubahan tersebut agar perubahan atribut juga berlaku untuk subfolder. Restart PC dan jalankan FlexRAID Client. Setelah console window tampil, ketik perintah "localhost" untuk menghubungkannya de­ngan FlexRAID Host. Kini, pro­ses setup dan konfigurasi hampir selesai. Dengan perintah "view install" dan me-restart PC, FlexRAID siap digunakan.

PERHATIAN: Di sini, FlexRAID Client akan menginformasikan bahwa restart tidak diperlukan. Namun, saat dicoba, software-nya masih belum berfungsi. Apabila Anda menggunakan Windows 7, setelah restart, Anda harus menjalankan dua  patch melalui client console dengan me­ngetikkan perintah "patch install view-sys-patch" dan "patch install view-clpatch".

Start script: Mengintegrasikan UFD

Sekarang, integrasikan UFD melalui FlexRAID. Agar RAID software ini mengetahui UFD mana yang digunakan, Anda memerlukan sebuah script yang disimpan dalam folder "Basic Host Service". Untuk itu, klik-kanan pada area kosong dalam folder tersebut, pilih "New | Text document" lalu simpan file tersebut dengan nama "ViewConfig". Perhatikan cara penulisannya dan ekstensi file ".txt" jangan diubah.

Berbagai setting dapat diatur melalui file konfigurasi tersebut. Agar konfigurasi lebih mudah dilakukan, elemen-elemen file tersebut perlu dipahami (lihat gambar  di atas). Baris pertama mendefinisikan virtual drive untuk semua USB Flash Drive, misalnya drive baru tersebut diasosiasikan sebagai "Y:\" dalam Windows Explorer. Pada baris kedua, tentukan lokasi path dari data storage seperti yang ditampilkan Windows, misalnya removable storage "G:\" dan "I:\". Di sini, Anda dapat memasukkan lebih dari satu path atau UFD. Perhatikan juga agar setiap drive harus dipisahkan dengan tanda semikolon (;).

Baris lainnya sampai dengan baris "REMOVABLE = false" boleh dibiarkan seperti yang terlihat pada gambar di atas. Pada bagian "-Y:\", buat link antara virtual drive dengan semua UFD. Dalam contoh, tidak saja storage yang dintegrasikan, tetapi juga folder-folder tertentu. Untuk mengintegrasikan folder musik pada setiap UFD ke dalam folder musik drive, tambahkan entri "|-" pada bagian "Y:\". Langkah kedua, buat link antara folder-folder tersebut di bagian "-Y:\Musik". Dengan cara ini, Anda juga dapat menentukan folder-folder untuk program, foto, atau dokumen. Namun, perlu diingat bahwa setiap folder tersebut harus dimasukkan ke dalam script. Kini, Anda dapat menguji drive de­ngan membuka FlexRAID Client dengan mengetik "localhost" pada prompt "connect". Selanjutnya, ketik "view start" pada prompt "Command" seperti terlihat pada gambar di atas. Setelah beberapa saat, Explorer akan menampilkan drive "FlexRAID-View (Y:)".

Anda masih membutuhkan "sentuhan akhir" agar FlexRAID bisa bekerja secara otomatis dan drive langsung diintegerasikan setiap kali Windows dijalankan. Untuk itu, buka direktori program "FlexRAID Basic Host Service" dan buat file teks baru dengan nama "Autostart.txt". Anda harus memasukkan sebuah nilai dalam dokumen ini yang merujuk pada interval milidetik sampai autostart dilakukan. Developer menyarankan nilai "5000" milidetik. Namun, saat dicoba, nilai ini masih terlalu kecil. Akibatnya, FlexRAID akan men-connect drive sebelum drive dapat digunakan. Nilai optimal pada PC adalah "12000". Setelah file tersebut disimpan, dan PC di-restart, Explorer otomatis menampilkan drive "Y:\".

Anda bukan hanya dapat membuat sebuah USB-RAID dengan FlexRAID. Tersediajuga software WebUI (http://wiki.flexraid.com) untuk membuat backup terjadwal terhadap data-data yang disimpan pada UFD.

Force K3 dan K8100, Keyboard Desain Premium dari GIGABYTE

Posted:

CHIP.co.id – GIGABYTE yang merupakan produsen yang cukup besar dalam bidang motherboard, kini GIGABYTE turut juga untuk meluncurkan dua buah keyboard gaming, yaitu GIGABYTE Force K3 dan GIGABYTE K8100 yang pada kali ini CHIP akan membahasnya.

Kedua gaming keyboard GIGABYTE ini menggunakan interface konektor USB yang dilapisi emas, untuk menambah ketahanan dan menambah kualitas keyboard.

Meskipun Force K3 dan K8100 memiliki ukuran yang sama besarnya, K8100 ini memiliki bobot yang lebih berat dibandingkan dengan Force K3.
Ukuran K8100 : 490 mm x 263 mm x 32.8 mm, dengan berat 1300 gram.
Ukuran Force K3 : 490 mm x 263 mm x 32.8 mm, dengan berat 900 gram.

Force K3
Tombol WASD dan Tombol navigasi atas, kiri, kanan, bawah pada Gaming Keyboard Force K3 didesain sesuai dengan gaming layout.
Keyboard Gaming Force K3 ini dapat didesain untuk tahan terhadap tumpahan air, dapat dilihat pada lubang-lubang yang terdapat pada celah tombol-tombol keyboard yang dapat berfungsi untuk aliran air yang tidak sengaja tertumpah ke permukaan keyboard.

K8100
GIGABYBE juga sudah menyiapkan desain kabel pada Aivia K8100 ini untuk menggunakan kabel yang dikepang untuk menghindari kusut pada saat penyimpanan, dengan panjang kabel sepanjang 2 meter yang pada ujungnya terdapat interface USB 2.0.


Gigabyte juga telah menyediakan silikon pelindung untuk menutup permukaan keyboard untuk menghindari debu dan juga menghindari kebisingan pada saat mengetik.


Pada tampilan bagian kiri atas keyboard dapat ditemukan sebuah tombol mode yang ditemani oleh lima buah tombol kunci G yang dapat digunakan untuk mengatur tombol macro yang diinginkan.

Pada bagian atas terdapat sebuah panel sentuh yang sensitive yang memungkinkan untuk mengontrol volume sistem, dan juga terdapat panel untuk mute.

Sedangkan bagian kanan atas papan di mana terdapat satu set panah standart yang terdapat tombol NUM LOCK, SCROLL LOCK, dan CAPS LOCK dengan LED yang berwarna oranye pada produk ini.

Gaming Keyboard ini juga dilengkapi dengan dua buah port USB 2.0 yang dapat ditemukan pada sisi kiri dan kanan keyboard.

Dan pada bagian belakang sisi kanan dapat ditemukan sebuah tombol kecil yang dapat mengubah dan mematikan cahaya LED pada keyboard ini.
K8100 ini dibundel dengan satu set tombol W, A, S, D dan alat seperti kunci untuk mencopot tombol tersebut.

7 Solusi Kilat ketika Software Rusak

Posted:

Klik gambar untuk lebih jelas

CHIP.co.id - Pernahkah Anda menggunakan suatu software–yang kemarin baik-baik saja, tiba-tiba pada saat hendak digunakan tidak dapat lagi berfungsi? Anda hanya dapat duduk termenung di depan PC tanpa tahu harus bagaimana. Fungsi Help tidak dapat membantu, mencari FAQ (Frequently asked questions) di Internet sama saja, dan pencarian informasi di Internet pun tidak membawa hasil. Bahkan, pada kesalahan sederhana, pencarian di Google dengan meng-input gejala kerusakan sebagai kata kunci seringkali tidak mengantar Anda ke solusi.

Namun, apabila dicermati tidak semua software membuat kesalahan. Ada aplikasi yang memang di program dengan buruk, sehingga memblokir sistem atau software lain. Bagaimana menghentikan aplikasi sumber masalah tersebut? Kami perkenalkan program reparasi yang tepat untuk tujuh situasi, menemukan penyebab masalah, dan menyingkirkannya.

1. Pertolongan pertama pada software crash

Tidak semua aplikasi menguasai tugas-tugasnya tanpa masalah. Terlebih, aplikasi versi-versi terbaru yang belum cukup teruji. Penting untuk diketahui mekanisme aplikasi tersebut bekerja, agar apabila terjadi mesalah dan kerusakan, kita dapat bereaksi secara cepat dan tepat.

ANALISIS CRASH SECARA DETAIL Apabila sebuah aplikasi tidak dapat lagi bereaksi, aktifkan tools WhatIsHang. Tools ini akan menganalisis, apakah masalahnya terletak pada interface, system, atau software? Apakah program hang dalam sebuah looping tanpa akhir? atau software 32 Bit yang tidak kompatibel dengan driver 64 Bit?

Program yang crash ditampilkan pada window atas. Dengan menekan tombol [F9] detailnya ditampilkan di bagian bawah. Pada bagian “Remarks” tampak kesalahan yang menyebabkan crash. Di bawah “String” serta “Modules Found in The Stack” tools menampilkan daftar perintah atau program library yang berkontribusi terjadinya crash.

Dari laporan crash dapat diketahui, apakah programnya sendiri yang bekerja tidak benar. Apabila demikian, dibutuhkan installer baru atau update. Kini, Anda dapat mengetahui, format file mana yang tidak boleh Anda buka dengan program tersebut.

MEMBUNUH PROSES SECARA EFEKTIF Apabila sebuah program sering crash, ada baiknya untuk mencoba AppCrashView. Tools ini menganalisis laporan kesalahan Windows dan menampilkan semua crash yang telah terjadi. Klik “Process File” untuk melihat program-program mana saja yang sering crash di dalam sistem.

Selanjutnya, gunakan tools ProcessKO. Tools ini akan memulai secara otomatis dalam taskbar dan sebenarnya ditujukan bagi programmer yang ingin menguji software buatannya sendiri. Oleh karena itu, pengguna diijnkan membuat “Favorites” untuk proses yang dihentikan, yang selanjutnya dapat dimatikan dengan mudah melalui sebuah tombol.

Dengan AppCrashView Anda dapat mengetahui, proses mana yang dapat dimasukkan ke dalam “Favorites”. Jalankan program yang rentan dan load ke dalam ProcessKO melalui “Favorites | Add” ke dalam window utama. Kini, cukup sebuah klik kanan pada icon program untuk menghentikan proses.

2. Menonaktifkan program yang lambat dan tidak stabil

Apabila sebuah program hang dalam sebuah looping tanpa akhir, seringkali mengesalkan bukan? Terlebih, jika Windows pun terseret sehingga berjalan lambat.

MERAMPINGKAN SISTEM Terlalu banyak routine Autorun sangat menghambat start Windows. Terutama, software komersial yang seringkali mengaitkan diri pada proses boot, seperti software Apple iTunes dan Adobe Reader. Para penghambat boot ini ditampilkan oleh Startup Booster begitu Anda membuka tools ini. Entri-entri Java, QuickTime, iTunes atau Adobe Reader dapat Anda hapus tanpa risiko karena modul-modul ini hanya mencari update yang tersedia. Untuk membantu Anda dalam menghapus, gunakan Secunia Personal Software Inspector untuk setiap tools.

MENANGANI SYSTEM-CRASH Terkadang sebuah program mampu menarik seluruh sistem hingga crash. Tidak berarti Windows menampilkan bluescreen. Sering sistem tidak lagi bereaksi, bahkan Task Manager pun mogok kerja. Biasanya karena beberapa program melakukan proses hitung intensif pada saat yang sama dengan prioritas tertinggi.

Untuk mengatasi kasus ini, tools AntiFreeze membentuk garis pertahanan terakhir sebelum tombol Reset. Setelah proses install, Ia menyediakan sebuah Task Manager sendiri. Apabila Anda menampilkannya dengan kombinasi tombol [Ctrl]+[Alt]+[Pos1] dan tombol Windows, ia akan menghentikan semua proses yang berlangsung. Tandai program yang mengganggu dan tekan “End Process”, akhiri AntiFreeze, dan semua proses lainnya akan melanjutkan pekerjaan.

Apabila sebuah driver yang mengalami crash, AntiFreeze tidak berdaya. Hanya restart solusinya dan carilah driver mana yang menyebabkan masalah. Untuk mengatasinya, tersedia tools yang tepat bernama BlueScrenView. Ia akan menganalisis image crash yang di buat Windows saat crash. Setelah restart, ia akan menampilkan program, tandai “Dump File” di atas dan di bawah “Options | Lower Pane Mode”, dan pilih “All Drives”. Dalam window bawah tampak semua driver yang di-load saat crash terjadi. Yang ditandai merah adalah penyebab crash. Uninstall driver ybs dan ganti lah dengan driver yang stabil.

3. Menyingkirkan sisa program dan driver secara tuntas

Routine uninstall, terutama pada program komersial, seringkali meninggalkan sisa file dan entri registry. Driver lama pun tetap berada dalam sistem, walau tidak ada yang membutuhkannya.

MENGAWASI UNINSTALL Apabila Anda melihat ada yang salah saat proses uninstall, lebih baik segera gunakan tools IObitUninstaller. Pilih “Uninstall | Advance”, tools ini akan menjalankan routine uninstall seperti biasa, mencari, dan menyingkirkan sisa-sisa file dalam registry maupun hard disk. Di bawah “Forced Uninstall” Anda pun dapat memasukkan file-path ke sebuah program yang tidak terdaftar di bawah Windows secara manual. 

Uninstaller bekerja lebih tuntas, apabila Ia mengawasi installer program yang bersangkutan. Tools bernama Magical Uninstall otomatis mengenali jika pengguna men-start sebuah setup routine, dan mencatat semua perubahan pada sistem. Informasi ini kemudian digunakan untuk menyingkirkan kembali program tersebut tanpa sisa. Namun, Magical Uninstall hanya berfungsi pada sistem 32 Bit.

MENYINGKIRKAN DRIVER LAMA Windows tidak mengurus driver yang tidak dapat digunakan untuk hardware baru. Fungsi sederhana seperti uninstall sebuah program tidak tersedia. Namun, fungsi tersebut disediakan oleh Driver Sweeper. Pada start program, Ia menampilkan seluruh driver yang ditemukan, termasuk driver hardware yang sudah tidak digunakan lagi.

Selanjutnya, tandai driver tersebut dan klik “Clean up”. Tools akan menghapus semua file dan entri registry terkait driver sekaligus membuat sebuah backup copy. Apabila perlu, Anda dapat membatalkan penghapusan melalui “Management | Backup Copy”.

So-Me Playground, Ajang Kumpul Pengguna Jejaring Sosial

Posted:

 

CHIP.co.id - So-Me Playground merupakan ajang kopi darat berbagai komunitas untuk bertatap muka dan berdialog dengan tokoh- tokoh inspiratif di balik dunia maya terutama di jejaring sosial yang dilengkapi dengan berbagai macam hiburan dan komunitas.

So-Me Playground diselenggarakan di 8 kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta di Pantai Carnaval Ancol, Surabaya di Grand City, Yogyakarta di Lapangan Parkir Mandala Krida, dan Semarang di Lapangan Garnisun Kalisari pada Sabtu, 17 Desember 2011. Dilanjutkan 18 Desember 2011 yang serentak di kota Bandung di Lapangan Parkir Metro Trade Center, Medan di Lapangan Parkir Plaza Medan Fair, Bali di Central Park Kuta, dan Pekanbaru di Lapangan Purna MTQ.

“AXIS mendukung acara ini sebagai refleksi komitmen dalam menyediakan jaringan internet yang terjangkau untuk semua, agar segala lapisan masyarakat dapat mengambil manfaat dengan baik untuk diri sendiri dan anggota masyarakat lain,” ujar Daniel Horan, Chief Marketing Officer AXIS.

Daniel Horan, saat berbincang dengan media

Di acara ini, sesama pengguna jejaring sosial dapat bertemu secara langsung juga mendapatkan informasi dari tokoh- tokoh dibalik suksesnya platform jejaring sosial dunia seperti Nick Gibbons (APAC Facebook Director) yang berbicara mengenai fitur terbaru dari Facebook dan Ken Chang (APAC Commercial Director, Microsoft Advertising & Online) yang berbicara mengenai integrasi sosial pada perangkat buatan Windows. Hadir pula Prami Rachmiadi selaku Head of Marketing AXIS.

(Ki-Ka) Nick Gibbons, Prami Rachmiadi, Ken Chang saat bertemu awak media

Komunitas yang ikut berpartisipasi dalam membawa jaringan yang telah terbangun dari online ke offline antara lain adalah Yahoo! Koprol, Bouncity, Tumblr, Flickr, Kapanlagi.com, Kompasiana, Detik Forum, dan masih banyak lagi. Terdapat pula booth- booth interaktif seperti Facebook, Yahoo!, dan Twitter yang menyajikan berbagai macam hiburan dan informasi seperti versi offline dari Texas Hold'Em poker, FarmVille, dan Facebook Wall. MSN juga mengadakan aktifitas offline seperti blind date sebagai salah satu acara sosialisasi untuk menghibur dan melibatkan pengunjung.

Beberapa stand komunitas di So-Me Playground

Sederetan musisi juga ikut meramaikan acara So-Me Playground di 8 kota seperti Andra and the Backbone, GIGI, Naif, ADA Band, Endah & Rhesa, D'Cinnamon, Hello, dan lebih banyak lagi di Jakarta, Mike’s, Beat Box, Alexa di Surabaya, Geisha di Yogyakarta, Shaggy Dog di Semarang, Andra & The Backbone di Bandung, Once and Band di Medan, Gugun Blues Shelter di Bali dan /RIF di Pekanbaru.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar