Selasa, 06 Desember 2011

Chip Online Indonesia

Chip Online Indonesia


Uji Kemampuan Notebook AMD E-350

Posted:

CHIP.co.id - AMD Brazos E-350 nampaknya menjadi angin segar bagi platform mobile. Dukungan on-die GPU AMD Radeon HD 6310 yang terintegrasi di dalam die prosesor mampu memberikan tenaga ekstra untuk memenuhi kebutuhan komputasi sehari-hari. Bagaimanakah performa sesungguhnya dari APU ini? Simak artikel berikut ini.

Beberapa  waktu yang lalu, AMD secara resmi memperkenalkan salah satu tek­nologi terbarunya yang telah dikembangkan sejak tahun 2006 silam. Teknologi tersebut tidak lain adalah AMD Fusion atau yang juga dikenal de­ngan istilah AMD APU (Accelerated Processing Unit). 

Secara singkat, teknologi APU ini dapat diartikan sebagai penggabungan CPU dan GPU dalam satu die prosesor. Yang paling unik, teknologi besutan AMD ini dapat diaplikasikan pada berbagai platform yang berbeda, seperti desktop PC, notebook, ataupun netbook. Salah satu contohnya adalah AMD APU Brazos yang sejatinya dirancang untuk platform mobile, namun dapat juga diaplikasikan pada platform desktop PC.

AMD APU Brazos E-350

Salah satu lini produk AMD APU Brazos yang cukup terkenal saat ini adalah AMD E-350. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya produsen notebook yang mulai memperbarui jajaran produk mereka dengan menggunakan prosesor AMD E-350.

Sebagai perkenalan, AMD APU E-350 merupakan prosesor dual-core yang berjalan pada kecepatan 1,6 GHz dan memiliki L2 cache sebesar 1 MB. Sesuai dengan konsep APU, AMD E-350 memiliki on-die GPU yang terintegrasi di dalam prosesor, yaitu AMD Radeon HD 6310. AMD Radeon HD 6310 itu sendiri beroperasi pada clock 500 MHz dan memiliki shader processor sebanyak 80 unit.

Layaknya jajaran graphics card AMD seri 6000 lainnya yang telah didukung dengan teknologi DirectX 11, AMD Radeon HD 6310 juga telah dibekali de­ngan teknologi tersebut.

Kombinasi spesifikasi tersebut dirasa sudah memadai untuk menjalankan kebutuhan komputasi sehari-hari, seperti mengetik, menonton film, mendengarkan musik, atau untuk menghabiskan waktu sembari bermain game yang ringan.

Bila pada edisi sebelumnya (03/2011), CHIP pernah membahas AMD Brazos E-350 yang diterapkan pada desktop PC, maka pada edisi kali ini CHIP mencoba membahas AMD Brazos E-350 yang diterapkan pada platform mobile.

CHIP berhasil me­ngumpulkan beberapa notebook yang telah menggunakan AMD Brazos E-350 dan mencoba membandingkan performa serta feature dari masing-masing peserta yang hadir.

Peserta tes perbandingan

Terdapat sembilan produk yang berhasil CHIP kumpulkan untuk turut serta dalam tes perbandingan kali ini. Mereka semua hadir dari berbagai produsen yang berbeda dan mengusung ukuran layar yang juga berbeda-beda.

Sebagian besar peserta yang turut serta dalam tes perbandingan kali ini menggunakan layar berukuran 11-inci. Mereka adalah Dell Inspiron M102z, HP DM1-3016AU, Lenovo ThinkPad X120e, MSI Wind U270, dan Sony Vaio YB15AG.

Acer Aspire 4253 dan ASUS K43U adalah dua peserta yang hadir dengan menggu­nakan layar berukuran 14-inci. Sementara itu, MSI X370 Slim dan ASUS EeePC 1215B adalah satu-satunya notebook yang menggunakan layar 13-inci dan 12-inci.

Layar 14-inci: Acer Aspire 4253 dan ASUS K43U adalah dua peserta yang memiliki layar berukuran 14-inci.

Port HDMI: Semua peserta yang hadir di tes perbandingan kali ini memiliki port HDMI.

Acer Aspire 4253

Tidak seperti seri notebook Acer lainnya yang menggunakan desain gemstone, Acer Aspire 4253 ini menawarkan desain yang berbeda dari generasi sebelumnya. Pada bagian penutup LCD monitor dan palm rest, Acer memberikan sedikit motif timbul.  Bila dilihat secara sepintas, tampilan luar notebook ini terlihat mirip de­ngan ASUS Eee Pad Transformer. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh penggunaan warna copper dan motif timbul dari chassis-nya.

Berbeda dengan para peserta lainnya, Acer Aspire 4253 adalah satu-satunya peserta yang hadir dengan menggunakan memori DDR3 berkapasitas 1 GB. Selain itu, memori GPU yang digunakan pun tergolong rendah dibandingkan yang lainnya, yaitu 256 MB (shared). Kondisi ini berbeda dari peserta lainnya yang menggu­nakan memori GPU berkapasitas 384 MB (shared). Sebagai informasi tambahan, tidak terdapat pe­ngaturan di BIOS untuk menaikkan kapasitas memori GPU.

Hal ini tentu saja akan mempengaruhi performa keseluruhan dari notebook ini. Berdasarkan pengujian SysMark 2007, Acer Aspire 4253 memiliki hasil pe­ngujian yang paling rendah, yaitu 53 poin. Selain itu, lubang exhaust notebook ini menghasilkan suara yang cukup berisik pada saat notebook ini diuji.
Namun, penyertaan bundling Windows 7 Starter original sebagai paket penjualan  di dalam notebook ini menjadi nilai tambah tersendiri.

ASUS EeePC 1215B

ASUS EeePC 1215B muncul sebagai perwakilan dari keluarga besar notebook Eee­PC. Notebook ini adalah satu-satunya peserta yang menggunakan layar berukuran 12-­inci dengan dukungan resolusi WXGA 1366 x 768.

Satu hal yang terlihat paling menonjol dari produk ini dibandingkan peserta lainnya adalah dukungan teknologi USB 3.0. Port USB 3.0 tersebut terletak di sisi kanan notebook, bersebelahan dengan port USB 2.0. Namun, untuk menggunakan port USB 3.0 ini, Anda perlu meng-install driver-nya terlebih dahulu.

Berbeda dengan Acer Aspire 4253 yang tampil dengan desain baru, ASUS EeePC 1215B justru memiliki tampilan yang sama seperti generasi EeePC 12-inci sebelumnya, yaitu ASUS EeePC 1215T. ASUS EeePC 1215B tampil dengan desain minimalis berbalutkan warna silver dan hitam pada tubuhnya. Tidak ketinggalan, ASUS juga menyertakan sebuah penutup untuk webcam. Sebuah tombol WiFi switch terdedikasi juga disematkan pada notebook ini sehingga memudahkan Anda dalam meng­hidupkan dan mematikan jaringan WiFi.

Untuk urusan baterai, ASUS EeePC memiliki daya tahan yang dapat dikatakan kuat. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil pengujian MobileMark 2007. ASUS EeePC 1215B meraih rating 328 menit.

ASUS K43U

Setelah Acer Aspire 4253, ASUS K43U adalah notebook kedua yang tampil dengan menggunakan layar berukuran 14-inci. Secara sepintas, bentuk dari ASUS K43U ini terlihat mirip dengan Acer Aspire 4253.
Pada bagian atas keyboard, Anda dapat melihat sebuah logo Altec Lansing.  Untuk urusan audio, ASUS K43U memang me­ngandalkan speaker tersebut. Ketika CHIP menguji speaker ini, kualitas audio yang dihasilkan sudah cukup baik untuk sebuah notebook. Layaknya ACER Aspire 4253 yang sama-sama mengusung layar 14-inci, ASUS K43U juga disertai dengan sebuah optical drive DVD-Writer.

ASUS K43U menawarkan beberapa feature unggulan khas ASUS, salah satunya adalah IceCool Technology yang menjaga palm rest tetap dingin pada saat digunakan. Feature unggulan lain yang disertakan adalah Palm Proof Technology. Feature tersebut akan mencegah input dari touchpad yang tidak sengaja tersentuh pada saat Anda mengetik.

Tidak hanya itu, feature ASUS Power4Gear juga tersedia dalam notebook ini untuk memaksimalkan penggunaan baterai. Sama halnya dengan ASUS EeePC 1215B, notebook ini hadir tanpa bundling sistem operasi.

Dell Inspiron M102z

Dell Inspiron memiliki tampilan yang stylish dengan balutan warna pink yang eye-catching. Pada bagian penutup casing, Dell menghias notebook ini dengan motif bunga yang menarik. Kemudian pada bagian palmrest-nya, notebook ini menggu­nakan bahan alumunium dengan sedikit motif bunga pada bagian palmrest sebelah kanan.

Dell Inspiron M102z menggunakan speaker SRS Premium Audio. Ketika CHIP menguji kualitas suarnya, speaker notebook ini mampu tampil de­ngan baik. Sayangnya, posisi speaker ini terletak di bagian bawah notebook sehingga ketika Anda memangku notebook ini, suara yang dikeluarkan akan terhalang.

Satu hal yang menjadi kekurangan dari Dell Inspiron M102z ini adalah jumlah indikator LED yang terlalu sedikit. Indikator LED yang tersedia hanya untuk baterai dan hard disk. Indikator LED lainnya yang tidak kalah penting, seperti po­wer LED dan Caps Lock, tidak ditemukan di notebook ini. Selain itu, touchpad dari Dell Inspiron M102z cukup nyaman pada saat digunakan. Hal ini dapat dirasakan dari tombol klik kiri dan kanan yang empuk pada saat ditekan.

CHIP mengalami sedikit kendala ketika menguji 3DMark Vantage pada notebook ini. Hal ini menyebabkan Dell Inspiron M102z memperoleh hasil pengujian yang paling rendah di antara yang lain.

HP DM1-3016AU

Satu hal yang terlintas di dalam benak CHIP ketika produk ini hadir di CHIP Test Center adalah sederhana dan minimalis. Hal ini terlihat dari desain keseluruhan yang diusung oleh HP DM1-3016AU. Penggunaan kombinasi warna hitam pada bagian penutup monitor dan chassis bawah dan silver pada bagian dalam notebook menjadikan produk ini terlihat simple. Satu keunikan dari HP DM1-3016 AU ini yang tidak dimiliki oleh para pesaingnya adalah layarnya yang dapat ditekuk hingga 180°.

Sama halnya dengan Acer Aspire 4253, lubang exhaust HP DM1-3016AU menghasilkan suara yang cukup bising ketika notebook ini diuji. Namun, Anda dapat mengatur kecepatan putaran kipas exhaust de­ngan menggunakan aplikasi bawaan HP CoolSense.

Untuk urusan daya tahan baterai, HP DM1-3016AU adalah jawaranya. Berdasarkan hasil pengujian MobileMark 2007, notebook ini memperoleh rating 370 menit. Satu hal lain yang membedakan notebook ini  dari peserta lainnya adalah indikator LED. Indikator LED untuk tombol Caps Lock, koneksi WiFi, dan Mute terintegrasi di tuts keyboard. Bila Caps Lock berada dalam kondisi hidup, maka indikator LED di tombol Caps Lock juga akan ikut menyala.

1800: HP-DM1-3016AU adalah satu-satunya peserta yang memiliki layar yang dapat dibentangkan hingga 1800.

Lenovo Thinkpad X120e

Lenobo Thinkpad X120e hadir sebagai peserta tes perbandingan terakhir yang tampil di CHIP Test Center. Layaknya jajaran produk Lenovo Thinkpad lainnya, Lenovo Thinkpad X120e hadir dengan desain yang berkesan office.

Notebook ini hadir dengan berbalutkan warna hitam matte pada seluruh tubuhnya. Pada sisi kiri tubuh, Anda dapat melihat sebuah lubang kisi-kisi exhaust yang berfungsi untuk menyalurkan hawa panas. Dalam hal bernavigasi, Lenovo me­nyediakan sebuah trackpoint yang berfungsi sebagai alternatif touchpad. Meskipun begitu, touchpad yang ada tergolong nyaman ketika digunakan. Tombol klik kiri dan kanan ­cukup empuk pada saat di­tekan.­ Satu hal yang membedakan Lenovo Thinkpad X120e dari peserta lainnya adalah layout keyboard.

Pada layout keyboard peserta lainnya, tombol Ctrl berada di pojok kiri bawah dan tombol Fn berada di sisi kanan tombol Ctrl. Namun, di Lenovo Thinkpad X120e, layout yang ditampilkan adalah kebalikannya. Tombol Fn berada di pojok kiri bawah, sedangkan tombol Ctrl berada di sebelah kanannya. Bagi Anda yang terbiasa dengan layout keyboard standar, mungkin sedikit memerlukan adaptasi di kedua tombol tersebut.

Performa keseluruhan dari Lenovo Thinkpad X120e tergolong tinggi. Notebook ini memperoleh skor tertinggi di beberapa pengujian yang CHIP lakukan, misalnya saja pada pengujian WinRar 4.0.1, encoding video Media Espresso, dan pengujian sintetis 3DMark Vantage.

Trackpoint: Lenovo Thinkpad X120e menawarkan sebuah trackpoint sebagai alternatif touchpad.

MSI Wind U270

Bersama dengan ASUS EeePC 1215B, MSI Wind U270 adalah peserta kedua yang hadir dengan menggunakan teknologi USB 3.0. Selain itu, notebook ini juga telah mendukung teknologi USB Charge bersama dengan Lenovo Thinkpad X120e.

Satu hal yang disayangkan dari notebook ini adalah dukungan resolusi native yang terbilang kecil. MSI Wind U270 hanya mampu mendukung resolusi WSVGA, yaitu sebesar 1024 x 600. Sangat berbeda dengan peserta lainnya yang sama-sama menggunakan layar 11-inci, namun mendukung resolusi yang lebih tinggi, yaitu 1366 x 768. MSI Wind U270 juga menjadi peserta yang tampil dengan dimensi paling tebal. Sangat berbeda de­ngan perwakilan MSI yang lain, yaitu MSI X370 Slim yang tampil dengan dimensi paling tipis.

Penggunaan resolusi WSVGA nampaknya membuat notebook ini berhasil memperoleh skor pengujian SysMark 2007 yang paling tinggi, yaitu 60.

USB 3.0: Terdapat dua produk yang hadir dengan menggunakan port USB 3.0, yaitu ASUS EeePC 1215B dan MSI Wind U270.

 

MSI X370 Slim

Perwakilan kedua dari MSI ini hadir di CHIP Test Center dengan mengusung layar 13-inci dengan resolusi native WXGA, yaitu 1366 x 768. Sesuai dengan label "Slim" yang melekat di namanya, MSI X370 Slim hadir dengan desain yang paling ramping dari semua peserta yang ada.

Tidak hanya itu, baterai yang digunakan di notebook ini pun memiliki bentuk yang tipis. Sayangnya, hal tersebut mem­pe­ngaruhi performa baterai tersebut. Berdasarkan hasil pengujian MobileMark 2007, MSI Wind X370 hanya mampu memperoleh rating 171 menit dengan skor 83 poin. Skor ini merupakan skor terendah dari seluruh peserta yang ada.

Sayangnya, jumlah port USB yang tersedia di notebook ini lebih sedikit dibandingkan para peserta lainnya, yaitu hanya dua buah. Selain itu, satu hal lain yang disayangkan dari MSI X370 Slim ini adalah sistem pembuangan hawa panasnya.

Notebook ini membuang hawa panas ke arah depan sehingga mungkin akan sedikit mengganggu kenyamanan Anda saat menggunakan notebook ini. Hal ini sedikit berbeda dibandingkan para peserta lainnya yang rata-rata membuang hawa panasnya ke sebelah kiri.

Desain Tipis: MSI X370 tampil sebagai peserta yang memiliki desain tertipis.

Sony Vaio YB15AG

Sony Vaio YB15AG adalah peserta yang berani tampil beda dari para pesaingnya. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan warna casing yang cukup mencolok sebagai ciri khas Sony Vaio.

Sony Vaio YB15AG tersedia dalam tiga  pilihan warna yang berbeda, yaitu hijau, pink, dan silver. Sony Vaio YB15AG yang hadir di CHIP Test Center kali ini berwarna pink yang cukup eye-catching.

Pada sebelah kanan atas keyboard, terdapat sebuah tombol "Assist" yang akan membawa Anda ke menu Vaio Care. Vaio Care itu sendiri adalah sebuah program perawatan yang dapat mendiagnosa dan memperbaiki segala masalah yang ada pada notebook Vaio Anda.

Seperti ASUS EeePC 1215B yang disertai dengan sebuah tombol WiFi terintegrasi, notebook ini juga dibekali dengan tombol tersebut. Anda dapat menemukan tombol switch WiFi di notebook ini pada sisi bawah bodi.

Tidak ketinggalan, Sony menyertakan sebuah bundling sistem operasi Windows 7 Starter original sebagai paket penjualannya sehingga Anda dapat langsung menggunakan notebook ini.  

 

lihat tabel perbandingan di halaman selanjutnya.

Klik gambar untuk melihat tabel lebih detail.


Kesimpulan: AMD E-350 Memiliki Rasio Value for Money yang Baik.

AMD Brazos E-350 yang diperkenalkan oleh AMD pada awal Januari 2011 yang lalu ternyata memiliki performa keseluruhan yang cukup baik untuk memenuhi kebutuhan komputasi Anda sehari-hari. Pada tes perbandingan kali ini, CHIP memberikan tambahan award khusus, yaitu CHIP BEST DESIGN untuk produk dengan desain terbaik. Berikut penjelasan dari award tersebut.

CHIP BEST DESIGN:

MSI X370 Slim

Banyak konsumen di Indonesia menjadikan faktor desain sebagai pertimbangan utama memilih sebuah produk. Notebook MSI seri ini menjadi pilihan redaksi untuk kategori desain terbaik. Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan pemilih adalah dimensi dan jenis material yang melapisi beberapa bagian dari notebook ini. Tipis, demikian yang bisa dikatakan untuk menggambarkan desain keseluruhan dari MSI ini.

CHIP TIP CHOICE

HP DM1-3016AU

Produk dari HP yang satu ini berhasil mendapatkkan award CHIP TIP CHOICE setelah melewati seluruh pengujian dengan hasil yang memuaskan.
Selain itu, dokumentasi dan perlengkapan yang diberikan pun tergolong lengkap. Berbagai keunggulan ini menjadikannya layak untuk mendapatkan award CHIP TIP CHOICE.

CHIP BEST PERFORMER

Lenovo Thinkpad X120e

CHIP BEST PERFORMER merupakan award yang diberikan untuk produk yang mendapat hasil tertinggi dalam seluruh pengujian performa yang dilakukan. Lenovo Thinkpad X120e mendapatkan award ini setelah melewati semua pengujian dengan hasil yang paling baik.

CHIP TIP VALUE

ASUS EeePC 1215B

CHIP TIP VALUE merupakan award yang diberikan untuk produk yang memiliki rasio harga berbanding performa terbaik. ASUS EeePC 1215B adalah notebook de­ngan harga terjangkau, namun memiliki performa yang baik. Berdasarkan hal ini, CHIP memberikan award CHIP TIP VALUE untuk ASUS EeePC 1215B.

 

Sumber: CHIP 09/2011 | ivan.budiman@chip.co.id

 

CHIP TIMELINE: Perangkat Penyimpan Data

Posted:

CHIP.co.id - Dari analog sampai digital, dari perangkat fixed sampai dengan mobile. Semakin lama, kapasitas penyimpan data semakin besar dan semakin praktis.

Bagaimana manusia menyimpan informasinya? Manusia zaman batu merekam informasi mereka pada dinding-dinding gua sehingga informasi tersebut dapat diketahui oleh orang lain.

Di era modern, media penyimpanan data memiliki fungsi yang sama. Gambar-gambar di saat liburan, musik, dan dokumen dapat disimpan dengan bantuan sarana penyimpan data dan kemudian didistribusikan. Aspek lain ditambahkan oleh Basile Bouchon pada tahun 1725. Ia menyimpan perintah kontrol untuk alat pemintal pada kertas berlubang sehingga produksi kain berjalan otomatis. Perintah kontrol dibaca dengan sebuah feeler mekanis dengan cara memindai lubang pada kertas tersebut. Dengan bantuan roda bergerigi dan lubang pengarah (guiding punch), kertas kontrol bergerak perbaris.

Punch card yang diperkenalkan oleh Herman Hollerith pada tahun 1890 menjadi alat pembaca yang lebih baik dan kemudian digunakan untuk sensus penduduk di AS. Mesin-mesin tabulasi membaca kartu berlubang secara bertumpuk sehingga data dapat diproses lebih cepat.

Lompatan: Analog ke digital

Di era antara tahun 1950 dan 1970, komputer kemudian menggantikan mesin tabulasi. Punch card dan kertas berlubang digantikan oleh penyimpan data ferromagnetis. Perangkat ini menyimpan konten dengan cara mengatur partikel magnet dalam jumlah yang tidak terhitung.

Pada pita magnet dan disket, write/read head menyentuh lapisan magnet; sedangkan pada hard disk yang ditemukan oleh IBM, head mengambang (floating) di atas lapisan. Sampai tahun 1994, hard disk menggunakan tegangan listrik untuk membaca data yang tersimpan, demikian juga dengan pita magnet. Sebaliknya, hard disk modern membaca data dengan menilai perubahan hambatan listrik. Metode ini memerlukan pengembangan magnet-resistive write/read head model baru (GMR Head).

Canon Luncurkan Delapan Produk Printer Canon PIXMA

Posted:

Cirebon, CHIP.co.id - Bersamaan dengan peluncuran Printer Canon PIXMA MG4170 dan MG5370, Canon juga menghadirkan 6 printer lainnya yang memberikan pilihan kepada penggunanya, seperti Canon PIXMA MG8270, MG6270, MG3170, MG2170, juga sebagai printer berfungsi tunggal menghadirkan Canon PIXMA iP4970, serta untuk kemampuan cetak cepat hingga 800 halaman hadir Canon PIXMA E500. Acara peluncuran mengambil lokasi di Hotel Santika, Cirebon (25/11).

Hadir pada acara peluncuran 8 printer PIXMA terbaru adalah (foto dari kiri-kanan) Monica Aryasetiawan selaku Division Manager Canon Consumer System Products Division PT Datascrip, Amanda Zhou selaku Assistant Manager Canon Singapore Pte Ltd, Merry Harun selaku Director Canon Division PT Datascrip, dan Hero Chandra selaku Marketing Executive Canon Consumer System Products Division.

Canon PIXMA MG8270

Printer tipe premium ini hadir dengan desain minimalis dan elegan, mengadopsi top-of-the-line Canon kamera EOS. Fitur Itelligent Touch System memberikan kemudahan dimana tombol untuk menavigasi berbagai fungsi sangat cerdas dan menarik, akan menyala mengikuti menu yang dipilih. Dilengkapi dengan high resolution film scan 35mm dan fitur scan to memory yang menjadikan printer ini unggul dikelasnya. Pada sisi ekonomis, MG8270 menyediakan sistem 6 tinta individual dengan tinta PGI725Black, CLI726Black, Cyan, Magenta, Yellow dan Grey.

Canon PIXMA MG8270 memiliki kualitas cetak maksimal 9600 x 2400 dpi yang mampu melakukan scanning 4800 x 4800 dpi dan scanning film 9600 x 9600 dpi. Untuk interaksi dengan pengguna, tersedia layar TFT warna 3.5 inci. Fitur unggulan lainnya seperti 2-way feed, Auto-Duplex yang memudahkan pencetakan dua sisi secara otomatis, serta Direct Disc Print untuk mencetak pada label cd. Anda juga dapat melakukan pencetakan melalui slot USB ataupun memori card dari sisi depan.

Printer ini juga telah mengadopsi kemudahan untuk penggunaan jaringan dengan WiFi dan  Wired LAN. Kemudahan pencetakan dari perangkat Apple pun hadir pada MG8270 dengan fitur Airprint yang dapat dengan mudah dan cepat melakukan pencetakan secara nirkabel. Hero Chandra memberikan demonstrasi kepada media akan pencetakan melalui perangkat Apple, kemudahan scanning film dengan tray yang hadir dalam paketnya, serta pencetakan pada label CD dan terlihat 6 tinta individual yang memberikan segi ekonomis untuk penggunanya.

Canon PIXMA MG6270

Printer MG6270 memiliki fitur yang serupa dengan PIXMA MG8270, seperti kehadiran 6 tinta individual, pencetakan resolusi 9600 x 2400 dpi, maupun 4800 x 4800 dpi scan resolution. Untuk memudahkan pengguna dalam meletakkan kertas baik dari depan dan belakang, hadir fitur 2-way feed, cetak dua sisi sekaligus dengan Auto-Duplex, dan Direct Disc Print. Anda juga dapat melakukan cetak pdf maupun foto melalui slot USB maupun memory card.

Terdapat layar sebesar 3 inci TFT, serta built-in WiFi maupun Wired LAN bersama dengan fitur Airprint. Agar kualitas cetak tetap terjaga, Chromalife 100+ mampu memberikan hasil cetak tahan lama lebih dari 100 tahun, dimana hasil cetakan telah dilakukan testing dengan kelembaban dan panas matahari yang menyerupai, sehingga Canon menginformasikan kekuatan daya tahan cetak ini mampu bertahan hingga 100 tahun lamanya.

Canon PIXMA MG3170

Printer MG3170 menggunakan 2 tinta yaitu hitam dan warna, dengan kemampuan mencetak resolusi 4800 x 1200 dpi dan scan 1200 x 2400 dpi. Kemudahan pencetakan hadir pada sisi depan dengan fitur FastFront, serta terdapat 7 Segment LED Display serta telah terintegrasi dengan Wireless LAN.

Berbagai fitur menarik lainnya juga hadir pada MG3170 seperti Auto-Duplex, Fun Filter Effect, Auto Photo Fix II, Canon Creative Park Premium, dan Quiet Mode.

Canon PIXMA MG2170

Untuk Anda yang memerlukan printer all-in-one dengan harga terjangkau, PIXMA MG2170 hadir dengan berbagai fitur yang tidak kalah menarik, serupa dengan jajaran printer PIXMA lainnya. Fitur print, scan dan copy, FastFront, hingga Fun Filter Effect, Full HD Movie, dan Creative Park Premium pun hadir pada MG2170.

Canon PIXMA iP4970

PIXMA iP4970 menjadikan sebuah printer ekonomis untuk volume pencetakan yang lumayan banyak. Advanced Media Handling yang dimiliki printer ini menjadikan pesona utama, fitur Auto-Duplex, 2 way paper feeder, dan Direct Disc Print. Kombinasi tinta pigment dan tinta dye menjadikan kualitas cetak untuk teks maupun gambar. Untuk kreasi foto dan video, hadir fitur Auto Photo Fix II, Full HD Movie Print dan Fun Filter Effect dengan pilihan efek Fish Eye, Miniature, Toy Camera, Soft Focus, dan Blur Background.

Canon PIXMA E500

Kemampuan utama dari PIXMA E500 adalah pencetakan hingga 800 halaman per cartridge dengan kapasitas tinta yang besar dan kualitas tinggi.  Pengguna tidak akan sering melakukan penggantian tinta dan memberikan keuntungan pada segi operasional. Penggunaan tinta asli dari Canon memberikan keuntungan pada hasil cetak 2x lebih banyak dari tinta refill, serta memberikan keuntungan hasil cetak yang maksimal. PIXMA E500 menggunakan teknologi Full-photolithography Inkjet Nozzle Engineering (FINE) yang meningkatkan reproduksi warna yang lebih kaya terutama pada warna kuning, merah dan magenta. Kualitas cetakan tertinggi mampu mencapai resolusi 4800 dpi.

Kecepatan cetak untuk dokumen berwarna mencapai 5.0ipm sedangkan kecepatan menyalin hanya memerlukan waktu 30 detik dan mampu mencetak foto berukuran 4x6 dalam waktu 44 detik. Fitur Quiet Mode Operation memberikan suara yang tidak berisik baik saat print, scan maupun copy.

Ketersediaan

Enam jajaran printer terbaru dari Canon PIXMA selain PIXMA MG5370 dan PIXMA MG4170 memiliki harga masing-masing MG 8270 dengan harga Rp 4.075.000; MG6270 dengan harga Rp 2.800.000; MG3170 dengan harga Rp 1.225.000; MG 2170 dengan harga Rp 795.000; PIXMA iP4970 dengan harga Rp 1.495.000 dan PIXMA E500 dengan harga Rp 999.000,-.

Berita Terkait : Canon Luncurkan Printer PIXMA MG4170 dan MG5370

Tidak ada komentar:

Posting Komentar