Chip Online Indonesia |
- 10 Pencarian Terpopuler di Google Minggu Ini
- Malware Menyusup Lewat Celah Java, Amankan Segera!
- Samsung Gelar Acara Workshop di SMAK 3 BPK Penabur
- Review HTC Desire C
- PayPal Resmi Hadir di Windows Phone
- Tablet Gaming Wikipad Rilis 31 Oktober
10 Pencarian Terpopuler di Google Minggu Ini Posted:
CHIP.co.id - Tahun pelajaran baru telah mulai dengan banyaknya pengguna internet Indonesia mulai mencari informasi sekitar registrasi sekolah, hobi atau menyiapkan CV. Selain itu, tren Korea kembali mewabah melalui virus Gangnam Style.
|
Malware Menyusup Lewat Celah Java, Amankan Segera! Posted:
CHIP.co.id - Aplikasi Java, mulai banyak digunakan pada website, demikian pula agar website bisa dibuka dengan baik, seringkali meminta kita untuk mengupdate aplikasi Java terlebih dahulu. Proses tersebut menjadi cara penyebaran yang ampuh. Pada kondisi tersebut mungkin untuk sementara waktu kita perlu me-non-aktifkan aplikasi Java di komputer kita. Langkah ini adalah langkah darurat yang dilakukan untuk terhindar dari malware yang menyebar dengan memanfaatkan celah pada versi terbaru Java (versi 1.7, Update 6.). Para peneliti ESET, juga telah mengkonfirmasi bahwa Blackhole, berada dibalik pemanfaatan celah pada Java tersebut. Berikut ini ditampilkan beberapa solusi praktis untuk mencegah komputer kita agar tidak terserang malware yang saat ini telah menyebar di beberapa wilayah dengan memanfaatkan celah pada Java. Lapis pertama untuk pertahanan adalah mematikan atau menonaktifkan Java di browser Anda (Chrome, Firefox, Safari, Opera, dan Internet Explorer). Celah CVE-2012-4681 zero day yang kini marak memaksa kita untuk sementara waktu tidak menggunakan Java di browser. Jika masih ada, atau bahkan baru saja diupdate ke versi yang baru, tetap saja, lebih baik di nonaktifkan dulu. Cara ini untuk memastikan Anda mendapatkan versi yang sudah di-patched segera setelah ada peringatan dari upaya yang mencoba untuk mem-bypass browser yang Anda gunakan. Menonaktifkan Java di Google Chrome Google Chrome menyebut Java didalam sistemnya sebagai “Plug-in” dan untuk menonaktifkan Java di Google Chrome Anda bisa mengakses Plug-in settings dengan cara masuk ke “chrome://plugins” di address field (tanpa tanda kutip). Google Chrome memungkinkan Anda untuk mengaktifkan maupun menon-aktifkan Plug-in yang terinstall di komputer. Klik Disable akan membuat Plug-in tidak berfungsi. Sebagai tindakan pencegahan tambahan, restart Chrome setelah menonaktifkan Java Plug-in. Pada browser Chrome dimungkinkan untuk melakukan setting Plug-in. Sehingga Chrome meskipun dalam kondisi aktif, tidak secara otomatis mengeksekusi Plug-in yang mengandung risiko membahayakan. Justru, Chrome akan meminta izin terlebih dahulu untuk menjalankan Plug-in seperti Java mekanisme ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan. "Kita bisa saja mengizinkan mengaktivasi untuk situs tertentu, atau mengakftifkan setting “Always allowed” pada sistem kita. Tetapi sangat dianjurkan untuk tidak memilih setting “Always allowed” pada sistem Anda," ujar Yudhi Kukuh, Technical Consultant, ESET Indonesia. Menonaktifkan Java di Firefox Browser Firefox juga mengkategorikan Java sebagai plugin, sehingga untuk Menonaktifkan dilakukan lewat Add-ons Manager, seperti terlihat pada screenshot berikut ini. Anda bisa masuk ke Firefox Add-ons Manager dengan meng-klik tombol pada bagian atas browser (gunakan Tools menu jika Anda menggunakan Firefox pada OS Windows XP), kemudian klik Add-ons. Kemudian Add-ons Manager tab akan muncul. Pilih Plugins Panel pada Add-ons Manager tab. Anda mungkin akan menemukan bahwa Java pada browser Firefox di OS Windows bisa di non-aktifkan dengan menggunakan Windows Control Panel. Tetapi mengingat cara tersebut tidak bisa diandalkan maka jangan lakukan melalui Windows Control Panel. Menonaktifkan Java di Safari Instruksi untuk menonaktifkan Java di browser Safari pada OS Mac bisa dilihat pada layanan support Apple. Jika Anda menggunakan Safari pada OS Windows, Langkah non-aktivasi bisa dilakukan dengan cara Pilih Edit dari main menu (tekan tombol Alt key untuk menampilkan menu), kemudian pilih. Langkah itu menampilkan dialog box (atau tekan Control dan koma bersamaan). Yang perlu dicatat adalah Java yang sedang marak disusupi malware adalah Java versi 1.7, yang mungkin tidak bisa diinstall di komputer Mac. Sebagian besar Mac menggunakan Lion atau Mountain Lion yang bisa menjalankan Java versi 1.6. Java versi 1.6 kebetulan tidak terpengaruh oleh masalah celah yang sedang marak ini. Apple juga tidak memaksakan versi 1.7 untuk digunakan oleh para customernya. Untuk bisa running Java versi 1.7 hanya bisa dilakukan melalui proses instalasi sendiri. Tetapi untuk menghindari resiko untuk amannya, lebih baik Java yang terdapat di komputer dinon-aktifkan dulu untuk sementara. Menonaktifkan Java di Opera Anda bisa dengan mudah masuk lalu mengubah settingan plug-in di browser Opera browser dengan masuk ke “about:plugins” pada address bar (tanpa tanda kutip). Menonaktifkan Java di Internet Explorer Menonaktifkan Java memang agak sulit mengingat pentingnya aplikasi tersebut, tetapi pesan yang diedarkan oleh US-CERT terkait dengan masalah Java terutama tentang celah VU#636312. “Menonaktifkan Plug-in Java di browser Internet Explorer jauh lebih rumit ketimbang pada browser lain. Ada beberapa cara untuk invoke Java applet, dan melakukan configure Java Plug-in support,” ujar Yudhi. Tapi praktiknya ternyata lebih rumit karena salah satu cara yang kebetulan banyak dikenal untuk menonaktifkan Java pada IE adalah dengan menggunakan Programs section pada Control Panel di Windows 7–yang ternyata seringkali gagal. Sedangkan instruksi yang diberikan oleh US-CERT agak membingungkan untuk sebagian besar user, jadi jika Anda menemui kebingungan dan tidak terbiasa dengan editing registry, jauh lebih baik jika Anda mengupayakan bantuan. Untuk sementara jangan gunakan IE sampai Anda bisa menonaktifkan Java di browser IE, dan jangan jadikan IE sebagai default browser karena malware diaktifkan lewat default browser meskipun tidak sedang digunakan. Selanjutnya Anda bisa mengganti default browser dengan browser lain untuk sementara waktu. Hapus Java Seluruhnya Menghapus Java dari komputer kita bisa jadi salah satu solusi juga tetapi masalahnya kemudian, ada aplikasi tertentu yang berbasis Java. Contoh “OpenOffice” aplikasi yang digunakan untuk bekerja seperti LibreOffice. Sehingga tentu akan menimbulkan masalah baru dengan menghapus Java begitu saja dari komputer. Selain beberapa tips tersebut diatas, user tentu berharapan Oracle sebagai pemilik Java akan me-release “obat” penambal celah. Kita tunggu saja perkembangannya. Masih menurut Yudhi Kukuh, “Metode penyebarluasan malware dengan menumpang pada update applikasi menjadi sangat efektif terutama karena applikasi yang menjadi kendaraan adalah Java. Siapa yang tidak kenal Java di era sekarang ini?” “Dengan success rate, ditambah kecepatan penyebaran yang tinggi, membuat BlackHole ini cukup untuk bisa dikatakan sebagai ancaman, sehingga selain menunggu Oracle akan mengeluarkan penambalnya, user dihimbau untuk berhati-hati, dan untuk sementara tidak mengambil risiko apa pun,” tutup Yudhi Kukuh. |
Samsung Gelar Acara Workshop di SMAK 3 BPK Penabur Posted:
CHIP.co.id - Samsung bekerja sama dengan SMAK BPK Penabur mengadakan workshop bertajuk "SMAK 3 Beverly Top 10 with Samsung GALAXY Note 10.1". Acara ini dilakukan untuk memperkenalkan Samsung GALAXY Note 10.1 yang dilengkapi dengan aplikasi S Note, Shape Match, dan Formula Match yang dapat mendukung kegiatan belajar, kepada pelajar SMA di Jakarta. Acara ini berlangsung Kamis kemarin (6/9), di SMAK 3 BPK Penabur, Jakarta. Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan dari beberapa sekolah lain di Jakarta. Selain kegiatan workshop, juga diadakan kegiatan yang ditujukan untuk menggali kreativitas pelajar dalam menampilkan konten yang menarik di mading sekolah. Sunny Gho (Comic Artist) sebagai salah satu user pertama Galaxy Note 10.1 didaulat sebagai pengisi acara hari itu. Sunny memperlihatkan cara menggambar sketsa kepada pelajar yang hadir. Selain itu, Sunny juga membagikan pengalamannya sebagai seorang comic artist. |
Posted:
Jakarta, CHIP.co.id - HTC Desire C memang bukan smartphone teranyar HTC. Smartphone ini pertama kali diperkenalkan pada bulan Juni lalu. Smartphone mungil ini telah menggunakan Android 4.0 (Ice Cream Sandwich) untuk OS-nya. Desire C juga disasar untuk kelas entry level. Di kelas ini telah ada beberapa pesaingnya, yaitu Sony Xperia tipo, Samsung Galaxy Y (meskipun telah lama diedarkan, smartphone ini masih laris manis di pasaran), dan lain-lain. Sebelum mengetahui berbagai fitur yang tersedia, mari kita bedah HTC Desire C terlebih dahulu. Inilah hasil review-nya. Desain Desire C memiliki desain yang tidak murahan. Malahan, menurut CHIP.co.id, terlihat elegan. Smartphone berbentuk candy bar ini, memiliki ukuran 107,2 x 60,6 x 11,95 mm dan mempunyai bobot 98 gram (termasuk baterai). Membuatnya menjadi seri Desire termungil dari HTC. Meskipun mungil, Desire C juga tetap enak saat digenggam, dan tidak menyusahkan untuk berjalan saat diletakan di saku celana Anda. Untuk visual, Desire C dilengkapi dengan layar berukuran 3,5 inci (320 x 480 piksel). Layarnya termasuk yang jernih dan enak dipandang berlama-lama (saat main game, misalnya). Selain itu, Desire C juga menggunakan tampilan HTC Sense 4.0. Software & Performa Bentuk mungil tak membuat Desire C menjadi lelet bin lambat. Meskipun hanya memiliki clock speed sebesar 600 MHz, smartphone ini masih lebih dari cukup untuk menangani pemakaian sehari-hari sekaligus, seperti mendengarkan musik, ngetwit via Twitter, sambil browsing. Penggunaan Android 4.0 (ICS) juga membuat smartphone ini makin unggul dibanding smartphone lain yang sekelas. Untuk kapasitas baterai, Desire C mempunyai baterai berkapasitas 1.230 mAh. Saat CHIP.co.id mengujinya, smartphone ini mampu bertahan selama kurang lebih 12 jam. Kamera Desire C memiliki kamera beresolusi maksimal 2592 x 1728 (5 megapiksel), dan dapat merekam video yang beresolusi maksimal 640 x 480 piksel. Sayangnya, Desire C tidak dilengkapi built-in flash. Meskipun begitu, fitur efek kamera yang dimilikinya juga cukup asyik digunakan. Hasil foto tanpa filter Hasil foto dengan menggunakan salah satu filter (Sephia) Positif
Negatif
Highlight Smartphone yang dibanderol seharga Rp2 Jutaan ini secara keseluruhan cukup memuaskan saat digunakan. Sedikit kekurangan di sana-sini tak membuat Desire C menjadi lag atau lambat saat dipakai. Praktis, smartphone ini bisa jadi pilihan bagi Anda yang tergolong baru dan ingin mencoba smartphone ber-OS Android.
|
PayPal Resmi Hadir di Windows Phone Posted:
CHIP.co.id - Sedikit demi sedikit, beberapa aplikasi telah hadir di Windows Phone. Aplikasi terbaru yang menggebrak Windows Phone Marketplace adalah PayPal, yang akhirnya merilis sebuah aplikasi resmi untuk platform tersebut. Secara keseluruhan, aplikasi ini tampak hebat dalam satu set fitur yang solid. |
Tablet Gaming Wikipad Rilis 31 Oktober Posted:
CHIP.co.id - Tablet Wikipad yang diperkenalkan pertama kali pada bulan Januari lalu di acara CES, saat ini telah memiliki tanggal rilis dan harga resmi. Tablet Gaming 10,1 inci dengan sistem Android ini akan dibandrol seharga USD499 pada tanggal 31 Oktober mendatang. Sejak tanggal 7 September, tablet ini akan tersedia pre-order melalui pengecer game, GameStop. Wikipad ini juga diharapkan akan tersedia melalui pengecer lain. (Au) |
You are subscribed to email updates from Chip Online Indonesia To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar