Senin, 19 Maret 2012

Chip Online Indonesia

Chip Online Indonesia


ASUS Kenalkan Motherboard Chipset Intel 7 Series

Posted:


Jakarta, CHIP.co.id - ASUS baru saja menyelenggarakan serangkaian seminar di dunia yang memperkenalkan beberapa teknologi ekslusif terbaru dari ASUS. Salah satu teknologi yang diperkenalkan dalam ajang tersebut adalah motherboard ASUS dengan Chipset Intel 7 Series.

Melengkapi beragam fitur eksklusif dari ASUS tersebut, motherboard ASUS 7 Series dilengkapi dengan Intel Smart Response Technology, Intel Smart Connect Technology, Intel Rapid Start Technology, dan ditambah dengan dukungan PCI Express 3.0, kesemuanya membuat motherboard tersebut menjadi pilihan motherboard paling menarik yang kini tersedia di pasar.

Pada kesempatan tersebut ASUS juga memperkenalkan motherboard terbaru, seperti; P8Z77-V Deluxe , P8Z77 WS, SABERTOOTH Z77 dari jajaran motherboard ASUS TUF, dan Maximus V GENE  dari seri ROG dengan formfactor micro ATX dilengkapi dengan audio controller SupremeFX III dan network traffic management menggunakan Intel Ethernet juga teknologi ASUS GameFirst, sehingga menghadirkan saat bermain yang semakin sempurna dan bebas hambatan.

SMART DIGI+ Power Control dan Dual Intelligent Processors 3 untuk Peningkatan Kinerja yang Signifikan

Rasanya kelengkapan teknologi chipset terbaru dari Intel 7 Series lebih canggih lagi apabila disertai penggunaan Dual Intelligent Processors 3 dengan SMART DIGI+ Power Control untuk peningkatan kinerja yang signifikan.

Penggunaan Dual Intelligent Processors di dunia dipelopori oleh ASUS dengan 2 chip onboard TurboV Processing Unit (TPU) dan (Energy Processing Unit) EPU, untuk meningkatkan kinerja sistem sekaligus tetap hemat energi dengan cara mengoptimalkan power management.

Dual Intelligent Processors 3 adalah hasil pengembangan teknologi terdahulu dengan SMART DIGI+ Power Control terbaru, yang menggunakan beberapa digital voltage controller untuk pengendalian tuning daya untuk CPU, iGPU dan DRAM yang lebih presisi lagi.

Untuk menambah kenyamanan penggunaan, penyaluran daya digital juga sudah dikembangkan dengan menambahkan fungsi optimalisasi kinerja cukup dengan satu kali klik, dan kini juga dilengkapi dengan pilihan profil Smart CPU Power Level, pengguna dapat mengatur konsumsi daya CPU untuk mengurangi di batas tertentu (satuan watt) cukup dengan satu kali klik.

Battlefield 3, Perang Melawan Teror Nuklir

Posted:


Spesifikasi Minimum: Windows XP SP3 (32-bit), Vista/7 (32 or 64-bit)  | Processor: 2 GHz Dual Core (Core 2 Duo 2.4 GHz or Athlon X2 2.7 GHz) | Memory: 2 GB  HDD: 20 GB | VGA: DirectX 10.1 Compatible with 512 MB RAM, (Nvidia 8800 GT/ATI 3870 or higher performance)

CHIP.co.id - Dengan dukungan Frosbite Engine 2, game ini akan memperlihatkan kepada seluruh penggemarnya bahwa tidak ada tempat yang aman untuk bersembunyi dari serbuan timah panas di Battlefield 3.

Battlefield 2 adalah game multiplayer yang terbilang sukses sejak tahun 2005 lalu dan melibatkan beragam jenis peralatan tempur darat, laut, dan udara. Selanjutnya, Dice mengembangkan seri lanjutannya,  yaitu Battlefield Bad Company 2 (BFBC2) yang menggunakan Frosbite Engine. Kini, mengusung suksesnya Battlefield 2, Dice merilis Battlefield 3 (BF3) dengan soko­ngan­ engine terbarunya, yaitu Frosbite Engine 2.

Berbeda dengan seri sebelumnya, BF3  telah menyematkan campaign yang diberikan alur cerita seperti pada BFBC2. Sayangnya, cerita tersebut seperti mencontek game Call of Duty: Black Ops yang menggunakan metode flashback.

Dalam BF3, Anda akan berperan sebagai Staf Sersan Henry Blackburn dari Pasukan Marinir Amerika Serikat. Cerita dimulai saat Anda sedang di interogasi oleh dua petugas CIA di Kota New York. Keduanya memaksa Anda untuk menceritakan berbagai pengalaman Anda dan rekan kerja terkait tugas yang diberikan selama di perbatasan Irak Utara dan negara lainnya. Anda menjelaskan bahwa ada teror nuklir yang akan mengancam Amerika Serikat. Namun, Anda hanya menemukan satu dari tiga hulu ledak yang hilang dan CIA tidak mempercayai cerita tersebut. Yang terjadi, Anda dituduh terlibat dalam aksi teroris ini.

Ada beberapa karakter lainnya yang dapat Anda mainkan dan setiap karakter akan memberikan alur cerita dari sudut pandang masing-masing. Anda dapat berperan sebagai Sergeant Jonathan Miller, anggota batalyon tank marinir atau sebagai Lieutenant Jennifer Hawkins, co-pilot F-18 AL Amerika Serikat. Selain itu, Anda juga bisa berperan sebagai Dimitri Mayakovsky (Dima), anggota tim GRU Spetznas Rusia yang berusaha menghentikan segala teror yang ditimbulkan oleh musuh.

Sayangnya, campaign dalam game ini terlalu singkat. Contohnya, saat mengendalikan sebuah tank atau menjadi seorang co-pilot menimbulkan kesan sebagai intermezzo saja. Selain itu, jalan cerita yang dihadirkan terbilang linear. Anda hanya menyerang titik satu hingga ke titik lainnya. Untungnya, setiap misi yang dihadirkan terlihat menarik. Misalnya, ketika Anda terganggu oleh sniper di sebuah gedung, Anda bisa menghancurkan seisi gedung tersebut dengan bazoka.

Grenade Launcher merupakan senjata yang terbilang efektif untuk membunuh musuh sekaligus meruntuhkan bangunan.

Jika ditelaah lebih lanjut, tampaknya campaign pada BF3 hanya sebuah tutorial untuk Mode Multiplayer dan sekaligus menjadi ajang pamer kehebatan Frosbite Engine 2. Mode Multiplayer dalam BF3 di bagi menjadi beberapa bagian, seperti Conquest yang meminta pemainnya  meng-capture beberapa bendera dan mempertahankannya hingga tiket lawan habis. Ada pula Rush yang mengharuskan pemainnya menyerang atau mempertahankan dua buah objek sebagai target musuh. Kemudian, Team Deathmatch yang meminta pemainnya untuk sebanyak mungkin membunuh musuh hingga mencapai score tertinggi.

Yang berbeda, kini pada BF3 sudah tidak ada lagi feature Commander. Untuk itu, Anda hanya bisa membuat pasukan yang beranggotakan hingga empat orang. Kini Anda tidak hanya bisa unggul sebagai pimpinan dalam sebuah pasukan, tetapi Anda juga bisa unggul di semua level anggota dalam satu pasukan Anda. Selain itu, pada Mode Multiplayer, Anda akan diberikan empat pilihan Mode Class. Hal menarik lainnya, Anda juga diberikan hak akses costumize yang beragam. Keunggulan lainnya, setiap Class, Anda  dapat memilih jenis senjata yang akan digunakan. Setelah memilih senjata, Anda pun masih bisa memilih equipment yang ingin dibawa, mulai dari RPG, peluncur roket, toolkit, dan sebagainya. Peralatan pendukung tidak hanya sebagai  pajangan belaka. Contohnya Flashlight, selain menerangi ruangan yang gelap, peralatan tersebut juga mampu membuat lawan Anda menjadi silau ketika Anda membidiknya.

Anda pun dapat dengan­ mudah melakukan customize beragam karakter dengan berbagai variasi yang diinginkan.

Dalam game ini, tidak hanya karakter yang dapat Anda costumize. Namun, semua kendaraan tempur pun mulai dari darat, laut, hingga udara dapat Anda cos­tumize. Tidak hanya itu, Anda juga akan di berikan tiga slot untuk diisi berbagai macam amunisi atau equipment lainnya. Yang perlu diingat, untuk meng-costumize, Anda haruslah meng-unlock-nya terlebih dahulu. Contohnya, jika Anda ingin­ meng­unlock Scope IRNV pada senjata FN2000, Anda harus menggunakan senjata FN2000 secara terus menerus. Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa dalam game BF3, pangkat tertinggi tentunya yang memiliki imbalance yang tinggi pula. Mengapa? Karena secara otomatis pangkat tertinggi memiliki unlock weapon yang banyak. Jadi, jangan harap peringkat pertama mampu menjatuhkan pesawat yang  dikendarai oleh peringkat ke-45. Game ini menyajikan 9 buah map yang dapat Anda mainkan hingga 64 pemain. Selain Multiplayer, ada pula Co-op yang dapat Anda mainkan berdua dengan teman secara online untuk menuntaskan enam misi yang menantang.

Sumber: Majalah CHIP 02/2012

Main dan Belajar Game Sepuasnya di Gedebuk

Posted:


Bandung, CHIP.co.id - Siapa bilang main game bukanlah bagian dari belajar? Buktinya selama dua hari (17-18 Maret 2012) di Bandung Indah Plaza, Agate Studio menggelar Game Developer Buka-bukaan (Gedebuk). Melalui acara ini, Agate Studio mengajak pengunjung salah satu Mall di daerah Bandung untuk belajar banyak tentang game.

Gedebuk sendiri sebenarnya merupakan sebuah komunitas untuk belajar, berbagi ilmu dan pengalaman membuat game bersama orang-orang yang memiliki passion di bidang game development. Aditia Dwiperdana selaku inisiator Gedebuk mengatakan,”Gedebuk lahir karena semakin tingginya keingintahuan masyarakat terutama mahasiswa akan industri game namun bingung kemana mereka harus belajar. Disini kita bisa bertanya dari hal yang paling dasar sekalipun, sampai kepada yang advance.”

Sesuai dengan namanya, Gedebuk adalah tempatnya komunitas pembuat game buka-bukaan tentang segala hal yang ada di dalam proses pembuatan game. Karena kebanyakan orang awam lebih tahu bagaimana caranya bermain game, maka wajar saja banyak pengunjung yang antusias bertanya mengenai industri game ini. Ada yang bertanya bagaimana cara mendapatkan penghasilan dari hanya bermain game, apalagi game yang sering dimainkan adalah game yang gratis. Ada pula yang tidak tahu jika dirinya ingin menjadi bagian dari para pembuat game ini, maka harus belajar mulai darimana dan belajar kemana. Tak jarang masyarakat pun terkejut ketika melihat games yang tak kalah kerennya ternyata merupakan hasil karya anak Indonesia.

“Boleh dikatakan industri game di Indonesia memang baru tumbuh dan belum cukup dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu, Agate Studio menggandeng komunitas Gedebuk mengadakan acara Game Developer Buka-bukaan di mall ini dimana terdapat juga dekorasi yang lucu dan edukatif," jelas Yunita Anggraeni, Public Relations Manager Agate Studio.

Diharapkan dengan adanya Gedebuk yang memiliki beragam fitur, mulai dari forum sebagai media tanya jawab, blog sebagai media sharing ilmu, dan showcase sebagai media untuk memamerkan game hasil buatan komunitas ini menjadikan Gedebuk sebagai tempat belajar yang menyenangkan bersama teman-teman. “Jadi untuk teman-teman yang ingin belajar game development dengan menyenangkan bisa memulai di Gedebuk dengan mengakses http://gedebuk.org/. Keep playing, Keep sharing, Keep creating!“ tutup Aditia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar