Minggu, 23 Oktober 2011

Chip Online Indonesia

Chip Online Indonesia


Atiqah Hasiholan Eco Brand Ambassdor Terbaru Panasonic Gobel Indonesia

Posted:


Jakarta, CHIP.co.id - Bertempat di Hotel JW Marriot (21/10), Panasonic Gobel Indonesia baru saja memperkenakan Eco Brand Ambassador terbarunya yaitu Atiqah Hasiholan.

"Pemilihan Atiqah Hasiholan sebagai Brand Ambassador Panasonic di Indonesia bukan hanya karena kecantikannya, melainkn kepribadiannya yang menarik, smart dan kepeduliannya terhadap masalah-masalah lingkungan hidup di Indonesia yang selaras dengan visi Panasonic," tutur Rinaldi Sjarif, Corporate Communication Manager Panasonic Gobel Indonesia.

Secara keseluruhan di tahun 2011 ini Brand Ambassador Panasonic ada di tiga negara, yaitu di India; Brazil dan Indonesia. Panasonic yakin, dengan kehadiran Brand Ambassador dapat membantu meningkatkan awarness perusahaan sebagai Green Innovation Company, sekaligus mengkampanyekan eco life style kepada seluruh masyarakat luas.

"Eco Brand Ambassador di Indonesia akan berperan untuk merepresentasikan brand dan corporate image Panasonic sebagai Eco Company melalui kegiatan Eco Relay dan kampanye Eco Life Style," jelas Ichiro Suganuma, selaku Presiden Direktur PT Panasonic Gobel Indonesia.

Panasonic Gren Plan 2018

Penunjukan Atiqah Hasiholan sebagai Eco Brand Ambassador, ternyata berhubungan erat dengan visi 100 tahun Panasonic sebagai No.1 Green Innovation Company di tahun 2018. Deklarasi yang di ungkapkan pada tahun 2010 lalu, merupakan strategi jangka panjang perusahaan untuk membangun usaha dan kegiatan operasional yang menguntungkan tanpa merugikan lingkungan hidup dan diimplematasikan melalui gaya hidup eco (green life innovation) dan gaya bisnis yang eco (green business innovation).

Visi tersebut juga dituangkan ke dalam Green Plan 2018, yang tujuannya menciptakan teknologi 'zero emissions' dengan cara; meminimalkan jumlah emisi karbondioksida (CO2) di dalam proses operasional, produk yang dapat didaur ulang, pembangunan eco factory, mendorong konservasi lingkungan dan mempromosikan aksi eco ideas di lingkungan masyarakat.

Di Indonesia sendiri, Implementasi Green Plan 2018 dilaksanakan dengan peluncuran Eco Factory pabrik Lightning dengan pengupayakan penghematan energi dan efisiensi, yang berada di Surabaya pada tahun 2010. Hingga saat ini, kegiatan daur ulang di PLI pada tahun 2011 mencapai 100%, limbah seperti kaca dapat diproduksi kembali menjadi material lampu.

"Pada tahun 2010, pabrik Panasonic di Surabaya telah berhasil mengurangi emisi CO2 hingga 38,9 ribu ton, dibandingkan tahun 2005," tandas Rinaldi.

Selain itu, pada Maret 2011, Panasonic juga meluncurkan inovasi terbaru dalam menciptakan energi alternative yaitu Life Innovation Container; kontainer ini dilengkapi 18 HIT solar panel yang mampu menyerap kemudian menyalurkan tenaga matahari hingga 6,7 KW setiap harinya dan mampu mensuplai energi selama 3-4 hari tanpa cahaya matahari.

Panasonic juga mengklaim bahwa saat ini seluruh line produk home applience mereka sudah mengalami akselerasi dalam hal penghematan energi.

"Masyarakat Indonesia kini semakin pintar dalam memilih produk-produk elektronik yang ramah lingkungan. Salah satu produk andalan kami adalah AC dan kulkas yanng dapat menghemat energi hingga 60% dan 44%," ungkap Ichiro.

VMware Umumkan Tiga Rangkaian Produk untuk Komputasi Awan

Posted:

 

Jakarta, CHIP.co.id - VMware pada hari ini mengumumkan tiga rangkaian produk untuk meringankan dan mengotomatisasikan manajeman TI. Ketiga rangkaian dari VMware itu adalah versi baru dari VMware vCenter Operations™ serta dua produk baru yakni VMware vFabric Application Management™ dan VMware IT Business Management. Melalui ketiga produk itu, VMware membantu pelanggan memperbesar nilai manfaat dari lingkungan virtual sekaligus mencapai tingkat kesigapan dan tingkat ekonomi dari komputasi Awan (21/10).

Tiga Rangkaian Solusi yang Menyederhanakan dan Mengotomatisasikan Manajemen TI
Solusi manajemen VMware yang baru ini akan membantu pelanggan untuk mengubah cara mereka mengelola infrastruktur, layanan aplikasi dan bisnis dalam lingkungan virtual dan Awan, yang mencakup:

Infrastruktur: VMware vCenter Operations Management™ Suite

Sifat alamiah infrastruktur Awan yang sangat dinamis bergerak lebih cepat dibandingkan perkembangan disiplin manajemen operasional TI tradisional. Pada Maret 2011 VMware menyediakan VMware vCenter Operations  untuk menyederhanakan dan mengotomatisasikan operasional dengan cara mengintegrasikan manajemen kinerja, kapasitas dan konfigurasi. Ditambah dengan kemampuan analisis, peranti ini memberikan kecerdasan sistem yang dibutuhkan pelanggan untuk memastikan tingkat layanan dalam lingkungan Awan secara proaktif. Panel instrumen baru dan peringatan yang cerdas akan mengaitkan informasi kinerja dengan kapasitas untuk mengidentifikasi masalah sejak dini. Fungsi ini membantu pelanggan menyediakan infrastruktur dengan ukuran yang tepat, sekaligus menangani masalah-masalah kinerja akibat perubahan konfigurasi.

Tidak hanya itu,  vCenter Operations Management Suite juga dilengkapi dengan fungsi untuk mengenali aplikasi baru yang secara otomatis menemukan dan memetakan hubungan dan ketergantungan antar aplikasi dan komponen infrastruktur pendukungnya. Dengan cara ini pelanggan bisa mengoptimalkan operasional infrastruktur seperti manajemen keamanan dan pemulihan bencana berdasarkan kebutuhan aplikasi.

Aplikasi: vFabric Application Management™ Suite

Peralihan ke komputasi Awan dan semakin tingginya tuntutan aplikasi mengharuskan organisasi mengkaji ulang bagaimana cara mereka mengembangkan dan mengelola aplikasi. Hal inilah yang mendorong model operasi aplikasi yang terkonvergensi, seperti “DevOps.” Guna membantu pelanggan meningkatkan kesigapan dan kinerja aplikasi, VMware memperkenalkan serangkaian manajemen aplikasi baru yang akan memberdayakan pemilik aplikasi ketika mereka menggelar dan mengelola aplikasi generasi baru yang berjalan di atas infrastruktur Awan dan virtual.

vFabric Application Management Suite kini dilengkapi dengan dua solusi baru yang mengintegrasikan berbagai disiplin aplikasi untuk memadukan dan merampingkan aktivitas operasional dan pengembangan. Kedua solusi ini mendukung pendekatan “active application management” yang bisa membantu TI memenuhi kebutuhan bisnis terhadap perubahan aplikasi, sekaligus menjaga kinerja dan ketersediaan aplikasi dalam lingkungan yang dinamis secara lebih efisien.

Solusi vFabric AppDirector akan menetapkan standar dan mengotomatisasikan peluncuran dan penggelaran aplikasi ke Awan apapun melalui fungsi untuk membuat blueprint secara mudah, berbagai template standar, component libraries dan alur kerja penggelaran. Sementara itu, vFabric Application Performance Manager akan membantu pelanggan untuk bisa proaktif mengelola kinerja aplikasi dalam lingkungan Awan dan virtual. Solusi vFabric Application Management Suite sudah dioptimalkan untuk vFabric, namun bisa diperluas ke framework yang lain.
Lebih lanjut tentang vFabric Application Management Suite

Bisnis TI: VMware IT Business Management Suite

Seiring dengan kebangkitan layanan Awan publik, peran dari organisasi TI dalam perusahaan berubah menjadi “broker” layanan kepada bisnis. Perubahan ini membutuhkan visibilitas yang lebih baik untuk mengetahui biaya, tingkat layanan dan operasional vendor. Untuk itu, VMware memperkenalkan IT Business Management Suite, yang dikembangkan dari akuisisi Digital Fuel oleh VMware pada Juni 2011. Solusi ini memberikan semua hal yang dibutuhkan CIO untuk mengoptimalkan nilai bisnis dari investasi TI, sekaligus mengkomunikasikan nilai tersebut dengan bahasa yang dimengerti para pebisnis.

Solusi ini akan terdiri dari tiga modul: IT Finance Manager, IT Service Level Manager dan IT Vendor Manager.  Ketiganya akan mengumpulkan data dari berbagai sumber finansial, lalu menerapkan analisis dan pemodelan untuk menyajikan satu tampilan biaya modal, operasional dan layanan TI dengan ukuran-ukuran dan laporan-laporan yang berarti. Solusi IT Business Management Suite memungkinkan CIO membuat keputusan bisnis dengan bekal informasi yang baik tentang biaya, risiko, kineja dan ketaatan sehingga bisa menjadi ‘broker’ layanan TI bagi bisnis.

Fujitsu PRIMERGY TX100 S3: Server Komputasi untuk UKM

Posted:

Jakarta, CHIP.co.id - Fujitsu kali ini memperkenalkan dua model server PRIMERGY terbaru untuk usaha skala kecil yaitu PRIMERGY TX100 S3 Standard dan PRIMERGY TX100 S3 Core Edition. Kedua model ini dirancangan khusus untuk membantu pelanggan dalam memaksimalkan efisiensi energi dengan menggabungkan fungsionalitas, kinerja sistem dan kemudahan manajemen (19/10).

Kedua server terbaru dari Fujitsu ini menggunakan prosesor Intel Xeon terbaru dari lini E3 sehingga menjadi paket terlengkap untuk usaha kecil, dimana menawarkan rasio harag dan kinerja terbaiknya.

Fujitsu PRIMERGY TX100 S3 Standard Edition

Server ini cocok untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang membutuhkan server untuk menangani berkas, pencetakkan, web dan aplikasi perkantoran keseharian. Menggabungkan prosesor berkinerja tinggi dan memori yang dapat diupgrade dengan sistem operai Microsoft Windows Small Business Server Essential 2011. Kombinasi ini akan menciptakan server yang mudah dikelola sekaligus memberikan standar baru untuk tingkat ketersediaan TI bagi server kelas pemula. Dari server ini, bisnis skala UKM bisa beroperasi secara 24x7 dengan proteksi data yang sudah ditingkatkan oleh unit baterai cadangan untuk mengantisipasi jika sistem terhenti tanpa direncanakan.

Fujitsu PRIMERGY TX100 S3 Core Edition

Server dengan model tower bagi bisnis kecil yang tidak mau direpotkan oleh kompleksitas administrasi TI menggunakan fitur '"headless technology" yang memungkinkan tidak memerlukan penggunaan monitor, keyboard dan mouse tersendiri karena dapat dengan mudah dikelola melalui PC jaringan dengan teknologi Remote Desktop. Fujitsu menerapkan inovasi teknologi ‘Just power-up n run’ yang mampu mengurangi kompleksitas manajemen, waktu dan biaya secara dramatis bagi para pemilik baru. Server ini sudah diinstalasikan dengan sistem operasi Microsoft Windows® 2008 R2 Foundation. Untuk menambah daya tahannya, Fujitsu melengkapi Core Edition dengan peranti lunak yang mampu mendeteksi dan memperbaiki sendiri kesalahan sistem pada saat booting.

Spesifikasi Teknis

PRIMERGY TX100 S3 Standard Edition

  • Pilihan prosesor Intel® Xeon® E3-1200 (quad-core), Pentium® Celeron®, atau Core i3®
  • Maksimum RAM 32Gb
  • 2x1 Gb LAN onboard
  • LSI RAID 0/1 onboard, pilihan SATA RAID 5/6 dengan baterai cadangan.
  • Hingga 4 HDD
  • Dukungan boot via iSCSI

PRIMERGY TX100 S3 Core Edition

  • Pilihan prosesor Intel® Xeon® E3-1200 (quad-core), Pentium® Celeron®, atau Core i3®
  • Maksimum RAM 8Gb
  • 2x1 Gb LAN onboard
  • LSI RAID 0/1 onboard
  • Hingga 4 HDDs
  • Windows Server Foundation 2008 R2
  • Headless Recovery Manager yang mudah digunakan

Kedua model server terbaru dari Fujitsu ini memiliki kemampuan untuk mengurangi biaya operasional, kebisingan dan meningkatkan efisiensi. Konsumsi energi jauh lebih rendah dibandingkan sistem-sistem sejenis, mencapai tingkat efisiensi operasional hingga 94%. Melalui kemampuan Fujitsu 0-Watt, server ini bisa berhenti mengkonsumsi daya sama sekali namun administrator masih dapat melakukan tugas-tugas pemeliharaan. Kedua model ini menggunakan papan sirkuit bebas halogen untuk meminimalisir dampak lingkungan sekaligus mengurangi tingkat kebisingan.

Antrian Pembeli Serbu Samsung Galaxy Y di Plataran EX

Posted:


Jakarta, CHIP.co.id - Pada hari Sabtu, 22 Oktober 2011 yang lalu, pelataran eX entertainment X'nter di kerumuni oleh para pembeli Samsung Galaxy Y, smartphone ekonomis terbaru dari Samsung Electronics.

Dibanderol harga spesial Rp.999.000,- sudah pasti banyak masyarakat Indonesia yang haus akan teknologi, berbondong-bondong membeli smartphone Android Gingerbread 2.3 tersebut.

Promo harga spesial Samsung Galaxy Y ternyata tidak hanya dilakukan di pelataran parkier eX entertainment X'nter saja, tetapi Samsung Electronics juga melakukannya secara serempak di lima kota besar di Indonesia, seperti Bandung, Malang, Yogyakarta, Surabaya dan Makasar.

Selain mendapatkan potongan harga yang menggiurkan, sekitar dua ratus ribu Rupiah, rupanya Samsung Electronics juga menambahkan keuntungan bagi pelanggan yang memborong smartphone terbarunya. Promo perdana Samsung GALAXY Y dibundling dengan Indosat IM3 berikut paket internet gratis data 3 bulan unlimited.

Spesifikasi Samsung Galaxy Y:

  • Dimensions: 104 x 58 x 11.5 mm, Weight: 97.5 g
  • Display: Type TFT capacitive touchscreen, 256K colors, Size 240 x 320 pixels, 3.0 inches (~133 ppi pixel density)
  • Memory: Internal 160 MB, Card slot microSD, up to 32GB, buy memory
  • Camera: Primary 2 MP, 1600x1200 pixels
  • OS: Android OS, v2.3 (Gingerbread)
  • CPU: 832 MHz processor
  • Battery: Standard battery, Li-Ion 1200 mAh, Stand-by: Up to 850 h (2G) / Up to 540 h (3G), Talk time: Up to 17 h (2G) / Up to 6 h 20 min (3G)

WIN32/OLMASCO.R, Bungsu dari Keluarga Malware TDL4

Posted:


Jakarta, CHIP.co.id - Setelah kemunculan versi terbarunya pada Bulan July yang lalu, TDL yang pada saat itu terdeteksi oleh ESET dan dikenal dengan Win32/Olmarik, rupanya masih terus ber-evolusi.

Para peneliti ESET secara khusus meneliti dan melacak jejak malware TDL 4 tersebut secara konsisten, dan dalam periode waktu tersebut, terdapat fase-fase kemunculan varian baru dari TDL 4. Fase kemunculan terbaru adalah teridetifikasinya malware Win32/Olmasco.R varian terbaru dari TDL 4 yang telah mengalami pengembangan pada beberapa bagian terutama pada cara rootkit menginfeksi sistem, dan kemampuan merubah layout dari sistem hidden file.

Berdasarkan analisa yang dilakukan pada komponen-komponen malware terdapat beberapa perubahan yaitu pada kernel-mode driver, dan user-mode payload, sementara komponen lainnya, khususnya komponen rootkit masih sama dengan versi terdahulu.

Perubahan tersebut mengindikasikan pada dua kemungkinan yaitu pertama, terdapat perubahan susunan pada team yang mengembangkan TDL 4, kedua, Pengembang TDL4 mengkomersilkan atau memperjual belikan bootkit builder ke kelompok cybercrime lain.

Analisa tersebut juga menunjukkan bahwa Win32/Olmasco.R mampu mengirimkan informasi yang sudah dicopy dari komputer korban ke C&C (Command & Control server) selama proses instalasi rootkit kedalam sistem komputer korban.

Lebih jauh lagi, ketika terjadi eror pada proses tersebut, malware akan mengirimkan report lengkap tentang eror yang terjadi ke pengembang malware TDL4. Report ini akan menjadi masukan untuk mengetahui penyebab kegagalan instalasi rootkit.

Ditemukan juga sebuah aktifitas virtual yang kontra terhadap bot trackers selama proses instalasi malware, untuk melakukan pengecekan apakah dropper bisa dijalankan pada sebuah environment virtual dan informasinya lalu dikirimkan ke C&C.

Aktivitas lain yang ditemukan adalah memeriksa apakah semua komponen bisa dijalankan di environment virtual didalam sistem, aktifitas inilah yang menjadi keistimewaan dari Win32/Olmasco.R karena telah melebihi kemampuan malware modern.

Susunan Boot

Komponen bootkit pada malware telah mengalami perubahan sejak dilakukannya modifikasi pada TDL4 varian terdahulu. Yang agak berbeda adalah, pada varian baru ini, saat MBR (Master Boot Record) terinfeksi, akan tersedia ruang di bootable hard drive sebagai cadangan untuk menyimpan komponen jahat, selain itu, juga ada perbedaan cara dalam menginfeksi sistem komputer korban.

Pertama, malware akan membuat partisi pada bootable hard drive. Jika kita lihat pada tabel partisi di hard drive yang menggunakan Windows Vista atau sistem operasi Windows yang lebih baru, kita akan temukan unpartitioned (atau unallocated) space pada bootable hard drive. Biasanya ruang atau space tersebut berukuran cukup besar untuk menampung komponen-komponen rootkit. Terkadang malah ruang yang dipartisi akan lebih besar lagi. Pada kasus yang demikian, besaran dari partisi jahat akan dibatasi sampai dengan 50 GB. Kedua, kemudian malware akan membuat partisi tersembunyi dengan memodifikasi entry pada tabel partisi.

Perlu dicatat bahwa MBR berisi sebuah tabel partisi pada offset 0x1BE. Tabel ini terdiri dari empat bagian yang masing-masing entry-nya 6-bytes, yang masing-masing saling berhubungan. Selain itu juga terdapat maksimum empat partisi utama pada hard drive dan satu partisi lagi yang bertanda aktif, yang artinya dari partisi itulah OS akan di boot.

Malware yang overwrites akan menempati entry kosong didalam tabel partisi dengan parameter untuk partisi jahat, menandainya sebagai partisi aktif dan berubah menjadi VBR (Volume Boot Record) dari partisi yang baru dibuat, sebagaimana ditunjukkan pada gambar dibawah ini:

Jika tidak ditemukan entry kosong pada tabel partisi, malware kemudian akan mengirim laporan pada C&C server dan menghentikan proses instalasi. Pada gambar berikut ini bisa dilihat apa yang terjadi dengan tabel partisi setelah sistem berhasil ditembus oleh TDL4 versi terbaru.

Sebagai hasil dari manipulasi, code MBR tidak akan bisa tersentuh dan satu-satunya yang perlu dirubah adalah tabel partisi. Saat komputer terinfeksi, dan control boot berubah menjadi malicious VBR (VBR hasil partisi TDL4) tepat setelah code MBR dimatikan. Dengan demikian malware akan mengambil alih kontrol pada sistem sebelum sistem operasi bekerja.

Ketika malicious VBR menerima peran kontrol tersebut, kemudian ia akan membaca sebuah file dengan nama “boot” dari root directory sistem file TDL4, lalu mentransfer peran kontrol ke file boot.

Komponen bootkit pada malware TDL4 varian terbaru atau yang diidentifikasi oleh ESET sebagai Win32/Olmasco.R, sama dengan TDL4 versi sebelumnya kecuali jika nama di malicious file system telah dirubah.

Diagram dibawah ini menunjukkan gambaran proses boot di komputer yang telah terinfeksi :

Sistem Hidden File 

Layout dari hidden file system juga telah berubah, mampu menampung 15 file – terlepas dari ukuran ruang yang tersedia – kapasitas sistem file yang baru dibatasi oleh besarnya partisi jahat yang akan masuk.

“Sistem file yang dimiliki malware hasil modifikasi terbaru lebih maju dan canggih dibanding varian sebelumnya. Contoh perbedaan tersebut adalah pada kemampuan malware untuk medeteksi file-file yang corrupted yang tersimpan di hidden file system dengan cara kalkulasi CRC32 checksum dan membandingkan dengan besarnya file yang tersimpan di file header," terang Yudhi Kukuh, Technical Consultant dari PT. Prosperita-ESET Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar