Senin, 03 Oktober 2011

Chip Online Indonesia

Chip Online Indonesia


First Media Hadirkan Kapasitas Bandwidth Ideal bagi Pelanggan

Posted:


Jakarta, CHIP.co.id - Di era modern ini, kehidupan masyarakat di seluruh dunia semakin dipenuhi oleh hal-hal yang serba digital, aspek gaya hidup digital semakin tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Setiap individu di belahan dunia semakin sibuk dengan trend dan gaya hidup ini, termasuk Indonesia.

Seiring dengan melonjaknya pengguna internet dan mobile, Indonesia merupakan salah satu negara yang paling terhubung di dunia. Indonesia adalah negara dengan pengguna Facebook terbesar kedua di dunia, rumah dari sekitar 35 juta akun. Facebook bahkan tidak memiliki kantor di Indonesia, tetapi jumlah penggunanya begitu menakjubkan.

Selebihnya, Indonesia pun juga mendapatkan penghargaan atas pengguna twitter lebih dari 4,8 juta pengguna atau keempat terbesar dunia. Tidak sampai di situ saja, ternyata negara Pancasila ini juga menjadi masyarakat pengguna blog yang cukup besar, di mana hingga Oktober 2010 sudah ada 3,2 juta blogger yang mem-posting lebih dari 4,1 juta blog.

Dari sisi industri telekomunikasi, tren ini mulai terlihat dari jumlah pengguna Teknologi Informasi dan  telekomunikasi yang berkembang dengan cepat di semua segmen dan telah menyerap berbagai  layanan yang hadir di pasar, baik dari sisi teknologi perangkat maupun konten seperti layanan konten, YouTube, Video Streaming, e-banking, m-banking, video on demand, music on demand, dan lainnya.

Perkembangan gaya hidup digital ini menciptakan masyarakat digital atau 'digital customers' yang membutuhkan konten dan aplikasi sesuai kebutuhan mereka secara cepat, kapan pun dan dimana pun. Perkembangan ini juga telah  mengubah semua aspek kehidupan, kebutuhan masyarakat mulai beralih dari sekadar telekomunikasi menjadi kebutuhan akan akses data dan sosial media.

Data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebutkan bahwa saat ini pengguna internet ada sebanyak 45 juta. Sementara itu, Business Monitor International, lembaga riset dunia memprediksikan pengguna internet di Indonesia akan mencapai 153 juta pada tahun 2014, mencakup 61,2 persen dari total penduduk di negeri ini.  Momentum ini akan membuat pasar industri di Indonesia akan maju secara agresif.

Era Digital ini membuat pasar  internet di Indonesia membutuhkan  layanan internet berkecepatan tinggi dalam mengakses kebutuhan mereka. Kapasitas jaringan yang stabil, tanpa putus dan ideal sangat mempengaruhi para  bagaimana mereka berinteraksi.

First Media Tambah Kecepatan Akses Internet Hingga 50%

Semakin besar kapasitas jaringan akses, semakin besar pula kemampuan jaringan tersebut untuk mengakomodasi berbagai layanan dan aplikasi digital. Namun untuk  memuaskan gaya hidup digital itu, masyarakat memiliki keterbatasan terhadap kecepatan rata – rata internet di Indonesia.

PT Link Net melalui brand-nya First Media, yang merupakan penyedia layanan televisi berbayar dan jaringan komunikasi pita lebar terbesar di Indonesia, memberikan perhatian ekstra terkait dengan kebutuhan digital ini, mengingat perkembangan era ini akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi para pengguna internet terutama dari sisi hiburan, pendidikan dan gaya hidup, serta peningkatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Untuk Itu First Media, pada bulan Agustus 2011 lalu telah meningkatkan fasilitas layanan kecepatan yang ideal menjadi 3 Mbps bagi para pelanggan kami. Teknologi berkecepatan tinggi sudah menjadi kebutuhan penting bagi pengguna internet.

"3 Mbps merupakan kecepatan yang ideal saat ini untuk mengakses kebutuhan digital para pelanggan kami. Dengan kecepatan ini  konsumen dapat menikmati pengalaman upload maupun download, tanpa buffering yang menganggu dan menikmati hadirnya industri multimedia seperti VOD (Video on Demand ), download musik dan film,  serta teleconference dan kegiatan social media lainnya bagi setiap anggota keluarganya,” ungkap Hengkie Liwanto, CEO PT. Link Net.

Selain itu, First Media pun juga memberikan keuntungan berlebih sebanyak 50% terhadap pelanggan FastNet Family dengan menambahkan kecepatan akses internet dari 1 Mbps menjadi 1.5 Mbps.

Penambahan kecepatan ini juga dilakukan untuk mengimbangi pertumbuhan pesat pengguna internet di masyarakat serta mengurangi perbedaan yang mendasar terhadap perkembangan era digital di Indonesia dengan negara lain. Langkah ini juga dilakukan dengan tujuan dapat menyediakan layanan broadband yang berkualitas.

Dalam rangka peningkatan layanan ini, dan untuk semakin mendekatkan pelanggan terhadap kebutuhan ideal di era digital , First Media hanya menambah biaya berlangganan sebesar Rp 40,000 dari Rp 195.000 menjadi Rp 235,000 per bulannya. Artinya, meskipun kecepatan akses FastNet ditingkatkan hingga 50%, biaya langganan hanya naik sekitar 20% sehingga diharapkan tidak memberatkan konsumen.

Dengan penambahan kecepatan hingga 50% ini para pengguna akan semakin leluasa untuk memanfaatkan internet, baik untuk bisnis, bersosialisasi melalui social media, menikmati rich media, berbelanja, dan beragam hal lainnya yang bisa dilakukan disaat yang bersamaan melalui akses internet FastNet tanpa batas, tanpa tunggu dan tanpa kuota.

Khusus untuk fasilitas kecepatan internet akses yang ideal dalam menghadapi dunia digital, yaitu FastNet Express 3 Mbps, First Media hanya mematok biaya Rp 335.000 per bulan untuk berlangganan yang hanya berbeda Rp100.000 dari harga FastNet Family yang ditambah kecepatannya hingga kecepatan 50% ( 1,5 Mbps ).

Secara fasilitas dan berbanding dengan komparisi harga yang tidak terlalu jaduh dengan FastNet Family, FastNet Express 3 Mbps memberikan banyak manfaat baik dari sisi akses dan kecepatan yang ideal  bagi para pengguna digital.

”Jumlah pengguna internet di Indonesia diprediksi mencapai 120 juta orang pada 2015, dari estimasi tahun ini 50 juta pengguna. Pada tahun ini pengguna internet di Indonesia mencapai 5,2% terhadap 945 juta pengguna internet di Asia Pasifik. Pada 2015, jumlahnya naik menjadi 8,3% dari 1,445 miliar pengguna internet di Asia Pasifik. Karena itu, PT Link Net selaku pemegang brand First Media pada tahun 2011 menginvestasikan dana sebesar 2,5 juta dolar AS untuk meningkatkan kapasitas bandwidth yang ideal bagi para pelanggan," tutup Hengkie.

Solusi Keberlanjutan Opera Mini untuk Web Mobile

Posted:


Norwegia, CHIP.co.id - Dunia menjadi semakin terhubung, dan pusat data bermunculan di seluruh penjuru dunia. Dimana untuk saat ini, pusat data menjadi tempat untuk komputer memproses semuanya, dari email berbasis web sampai mengkompresi halaman web untuk telepon anda, mengalami peningkatan penggunaan sumber daya energi tergunakan yang berdampak pada lingkungan.

Lebih banyak energi yang dibutuhkan untuk menangani kebutuhan akan informasi, dengan Web mobile menjadi salah satu sektor pemakaian energi yang paling cepat berkembang. Pembahasan besar di industri telah berubah dari berbicara mengenai perangkat keras menjadi fokus pada dampak lingkungan dari industri.

Dengan lebih dari 128 juta pelanggan setiap bulan menggunakan kompresi hemat biaya dari Opera Mini melalui pusat data, energi yang digunakan dapat mencapai jumlah yang signifikan sekitar kilowatt-perjam setiap bulannya. Sejalan dengan perkembangan Web mobile, pusat data ini menggunakan energi yang lebih terjangkau.

Hal ini dapat dilihat dimana Opera bergantung pada jaringan global pusat data untuk memberikan lebih dari 79 milyar halaman kepada pengguna Opera Mini setiap bulannya. Dalam pusat data Opera, halaman web dikecilkan dari ukuran asalnya sehingga halaman Web dapat dilihat di hampir semua ponsel dan juga dapat menghemat biaya untuk mengaksesnya.

Melihat peningkatan jumlah pengguna Opera Mini dan pemakaian energi yang digunakan untuk mengakses Web Mobile, Lars Boilesen, CEO Opera Software pun memperkenalkan solusi Opera yang diperbaharui secara berkelanjutan:

  • Lokasi pusat data yang terbaru menyediakan proses pendinginan yang efisien dan akses langsung ke energi yang dapat diperbaharui, seperti terlihat pada pusat data di Islandia dan pusat data terbaru yaitu di Seattle, AS.
  • Membuat instalasi perangkat keras yang baik untuk komputer yang menghabiskan tenaga per unit energi, menurunkan biaya dan dampak lingkungan.
  • Melalui permintaan akan penyedia pusat data untuk menjamin jumlah minimum dari energi yang dapat didaur ulang telah mengharuskan server Opera Mini mendaur ulang setidaknya 60% dan lebih dari 80% di masa mendatang.

“Kami selalu berkomitmen untuk menerapkan keberlanjutan, tetapi sekarang kami mengkodifikasinya sehingga mitra dan konsumen kami tahu dimana kami berdiri. Saya sangat senang, bahwa kami telah memperoleh lebih dari separuh kebutuhan energi kami dari sumber yang dapat diperbaharui," jelas Lars.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar