Jumat, 07 Oktober 2011

Chip Online Indonesia

Chip Online Indonesia


Pembukaan Grand Final MOA 2011 Operation: Taipei

Posted:

Taipei, CHIP.co.id - Pada ajang tahunan MOA (Master Overclocking Arena) 2011 yang diadakan oleh MSI, CHIP berkesempatan untuk dapat meliput langsung acara tersebut. Pada babak grand final ini, telah terpilih 16 tim dari berbagai negara, yaitu Amerika Serikat, Yunani, Jerman, Swedia, Rusia, Serbia-Kroasia, Rumania, Australia-Selandia Baru, Jepang, Korea, Thailand, dan Indonesia.

Pada pukul 08.00 pagi waktu setempat, para peserta sudah berkumpul untuk bersiap menuju ke arena pertandingan yang diadakan di National Taiwan University (NTU). Terlihat para peserta sudah membawa perlengkapan mereka yang dimasukkan ke dalam tas berukuran besar.

Acara dimulai pada pukul 09.00 dengan para peserta mengambil nomor undian yang dilakukan oleh perwakilannya masing-masing. Setelah itu, peserta mengambil komponen mainboard dan graphics card yang disediakan oleh panitia.

Ujian pertama, peserta diwajibkan men-submit hasil SuperPI 32M. Waktu yang diberikan untuk mendapatkan hasil terbaik adalah dua jam. Hingga berita ini ditulis, waktu yang tersisa adalah 58 menit, dengan peringkat pertama sementara tim dari Yunani dengan catatan waktu 6 menit 15.672 detik.

Memilih Penyedia Layanan Cloud Yang Tepat

Posted:


Jakarta, CHIP.co.id - Memilih untuk menggunakan layanan IT-as-a-Service dapat membantu meringankan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh perusahaan, seiring dengan pertumbuhan dan memungkinkan inovasi bisnis yang lebih cepat.

Pasalnya, Cloud computing juga memindahkan TI dari pengeluaran modal yang besar menjadi pengeluaran operasional yang terkontrol. Karena kendali tidak lagi sepenuhnya dimiliki perusahaan atas atas infrastruktur TI dan layanannya, perusahaan perlu mempercayakan pihak lain untuk melakukannya.

Netapp yang telah malang melintang di industri Cloud memberikan sedikit memilih penyedia layanan cloud yang tepat untuk jaringan cloud perusahaan.

Hal yang pertama perlu dipahami adalah alasan mengapa perusahaan memutuskan untuk meng-outsource sebagian atau keseluruhan operasional TInya. Pada dasarnya bisnis selalu berubah-ubah, dan perusahaan perlu mencari cara-cara baru untuk dapat mengakomodasikannya dengan cepat dan mudah tanpa mengganggu bisnis. Cloud menjanjikan fleksibilitas tersebut sekaligus efisiensi biaya.

Selanjutnya, perusahaan juga perlu memastikan bahwa penyedia layanan cloud yang akan dipakai telah membuat pilihan TI yang baik di balik infrastrukturnya. Mendapatkan kepastian dari penyedia layanan bahwa layanan cloud yang ditawarkan dapat memenuhi kebutuhan bisnis Anda tidaklah cukup. Bagaimana penyedia layanan cloud merancang dan membangun infrastruktur serta layanannya juga menjadi hal yang penting untuk keberhasilan bisnis penggunanya.

Pada akhirnya, terdapat lima hal yang harus dapat disediakan oleh penyedia layanan cloud untuk mendukung keberhasilan bisnis:

  • Penyedia layanan cloud harus dapat membuat bisnis penggunanya untuk menjadi lebih fleksibel, mampu mempercepat penetrasi pasar dan tidak memperlambat proses bisnis.
  • Penyedia layanan cloud harus dapat menyediakan akses nonstop terhadap data dan aplikasi perusahaan pengguna.
  • Kadang kala insiden bisa saja terjadi dan perusahaan perlu memulihkan datanya. Pastikan rencana penyedia layanan cloud dapat menjamin bahwa data perusahaan terlindungi.
  • Penyedia layanan cloud harus dapat menawarkan layanannya dengan harga yang terjangkau.
  • Salah satu cara untuk mengurangi biaya adalah dengan berbagi infratsruktur TI antara para pelanggan. Hal ini berarti penyedia layanan harus dapat menyediakan layanan cloud dengan keamanan terbaik tanpa mengorbankan efisiensi.

Para penyedia layanan cloud memahami bahwa kemampuan mereka untuk menawarkan IT-as-a-Service dengan biaya yang efektif memerlukan arsitektur yang fleksibel dan dinamis secara mendasar. Arsitektur tersebut dapat menekan biaya seiring waktu dan men-scale up atau scale down untuk memenuhi kebutuhan bisnis.

“Arsitektur terintegrasi ini mengurangi kompleksitas, sehingga memungkinkan untuk dilakukan peningkatan atau penurunan kapasitas computing secara fleksibel agar dapat memenuhi kebutuhan bisnis di saat permintaan meningkat dan menurun,” tambah Steven Law, NetApp Country Manager untuk Indonesia dan Filipina.

Game Lara Croft and the Guardian of Light Hadir di Xperia Play

Posted:


Jakarta, CHIP.co.id - Setelah mengumumkan akan menyematkan game hits Lode Runner ke dalam smartphone Xperia Play, baru-baru ini Sony Ericsson juga mengumumkan akan menambahkan beberapa judul game terbaru yang berasal dari developer game terkenal asal Jepang, Square Enix.

Kerjasama antara Sony Ericsson dan Square Enix tersebut nantinya akan menyematkan game populer "Lara Croft and the Guardian of Light" secara ekslusif pada Xperia Play pada bulan November 2011 ini.

“Dengan kontrol pad unik dan grafik memukau memungkinkan Square Enix memberikan pengalaman bermain yang kaya kedalam dunia gaming smartphone. Kami senang dapat menunjukkan potensi penuh dari game-game kami melalui smartphone inovatif ini, membawa mereka menjadi hidup seperti apa yang para pencipta game kami inginkan," ungkap Ben Cusack, Head of Mobile for Square Enix Europe.

Sony Ericsson sangat peduli dengan adanya sebuah ekosistem yang baik dan dapat terus berkembang untuk mendukung kinerja dan tentunya memperkaya pengalaman dari sebuah smartphone seperti Xperia PLAY. Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 150 game dioptimalkan secara khusus untuk Xperia PLAY dan kami sangat memperhatikan perkembangan game-game berkualitas yang dapat dimainkan oleh smartphone ini.

"Kedepannya, Sony Ericsson akan terus meluncurkan game-game dan kerjasama baru dengan developer game ternama untuk menghadirkan judul-judul game populer ke dalam Xperia PLAY. Semua ini juga dimudahkan dengan adanya akses download langsung melalui kanal khusus Sony Ericsson dalam Android Market," tutur Djunadi Satrio, Head of Marketing Sony Ericsson Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar