Kamis, 12 Januari 2012

Chip Online Indonesia

Chip Online Indonesia


Persahabatan dan Kebersamaan Dunia Virtual di Rumah Bintang

Posted:



Jakarta, CHIP.co.id - Jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter di era teknologi digital mampu menghubungkan pengguna satu dengan lainnya dengan cepat dan mudah, kali ini hadir jejaring sosial dalam bentuk dunia virtual menarik dan interaktif. Brand Bintang dalam usianya yang mencapai 80 tahun meluncurkan situs Rumah Bintang yang merupakan rumah virtual dari kreatifitas digital yang mampu menghadirkan persahabatan dan kebersamaan di era dunia digital di Indonesia (11/1).

Rumah Bintang menghadirkan rumah virtual yang mampu mempertemukan, mengumpulkan, beraktivitas dan hang-out dengan sesama pengguna dunia maya. Rumah Bintang hadir dengan nuansa menarik yang didominasi dengan warna merah, mampu menghadirkan ruangan virtual yang dapat didesain sesuka hati penggunanya dan dapat dinikmati bersama rekan dan kerabat dekat.

Toni Darusman selaku Direktur Marketing PT Multi Bintang Indonesia mengatakan,"Bintang selalu mengusung persabahatan dan kebersamaan dalam setiap aktivitas dan kegiatannya. Pada tahun ini kami memperkenalkan rumahbintang.com dari Brand Bintang pada usianya yang ke genap berumur 80 tahun, menghadirkan landasan digital dalam format kebersamaan."

Mendampingi Toni Darusman pada acara peluncuran yang mangambil tempat di X2 Plasa Senayan Jakarta, hadir pula pada acara ini Fahmi Rajendra selaku Brand Manager Bintang dan Daniel Tumiwa dari Digital Ekspert.

Persahabatan dan kebersamaan dapat dengan mudah dilakukan dengan mengakses situs rumahbintang.com dan para Sobat Bintang dapat memilih untuk menjadi tuan rumah (host) ataupun teman (housemate). Jika memilih sebagai tuan rumah, maka Sobat Bintang harus memilih sebuah rumah dan menyediakan berbagai atribut menarik seperti bar, sofa, meja bilyar, hingga kolam renang agar dapat memberikan kenyamanan kepada Sobat Bintang lainnya.

Setelah Rumah Bintang selesai didesain dengan nuansa menarik, maka Sobat Bintang dapat mengundang Sobat Bintang lainnya dengan mengadakan berbagai acara menarik seperti pesta topeng, pesta di kolam renang, pesta ulang tahun, dan masih banyak lagi.

Setiap Rumah Bintang yang mampu menghadirkan acara menarik, maka akan mendapatkan poin, dimana poin dapat dikumpukan dari poin Bintang dan poin Kebersamaan. Rumah Bintang yang memiliki poin kebersamaan paling tinggi, maka tuan rumah dan teman akan dapat merebut berbagai hadiah ratusan juta dari Bintang.

Para Sobat Bintang juga dapat memilih karakter dalam bentuk avatar sesuai dengan kepribadiannya masing-masing. Tersedia sebanyak 10 avatar dengan karakter berbeda-beda, namun tetap memiliki satu kesamaan yaitu suka berkumpul bersama dan hang-out. Sepuluh avatar tersebut hadir dengan pilihan karakter unik dan menarik, seperti Rico, Andre, Ivan, Sinta, Tommy, Lisa, Aryo, Kevin, Boy dan Debby.

Untuk Anda yang gemar bermain di dunia maya, sepertinya kehadiran Rumah Bintang ini tentu akan menambah semaraknya kebersamaan Anda bersama teman-teman, bahkan dengan semakin eratnya hubungan pertemanan Anda di Rumah Bintang, Anda juga akan memperoleh berbagai hadiah menarik.

Selamat berkumpul bersama Sobat Bintang di Rumah Bintang!

Iomega Umumkan Kehadiran EZ Media dan Backup Center

Posted:



Las Vegas, Amerika, CHIP.co.id - Iomega mengumumkan hadirnya perangkat penyimpan data EZ Media dan Backup Center yang tidak hanya berfungsi sebagai penyimpan foto dan video, namun sesuai namanya, perangkat ini memberikan kemudahan untuk berbagi dengan teman ataupun kerabat dekat (9/1).

Perangkat Iomega terbaru ini hadir kemudahan untuk penggunanya, tanpa memerlukan CD instalasi, sudah dapat mendukung baik Time Machine dan BitTorrent. Media penyimpanan ini telah terintegrasi dengan server iTunes dan DLNA bersertifikat dimana pengguna dapat melakukan streaming konten ke TV ataupun konsol game seperti Xbox 360 ataupun Playstation 3, juga perangkat lainnya.

EZ Media dan Backup Center dapat memberikan kemudahan dalam pengaturan foto, dengan menggunakan folder aktif dan secara otomatis dapat melakukan resize foto dan menambahkan watermark, tentunya tetap menjaga foto original. Pengguna dapat secara otomatis juga melakukan posting file ke jejaring sosial seperti Facebook, YouTube, dan Flickr, serta berbagi foto melalui email ke teman ataupun kerabat yang diinginkan.

Dengan menggunakan Iomega Personal Cloud, pengguna tentunya dapat mengakses file dari manapun melalui web browser. Iomega EZ Backup dan Media Center akan hadir pada bulan Febuari mendatang dengan 3 kapasitas yaitu model 1 TB dengan harga $219, model 2 TB dengan harga $299 dan model 3 TB dengan kisaran harga $399 yang bergaransi 3 tahun.

Sapphire Radeon HD7970, Graphics Card Berbasis GCN 28nm GPU Architecture

Posted:

Jakarta, CHIP.co.id - Sapphire Radeon HD7970 didasarkan pada chip standar paling canggih dari AMD, yang merupakan pengenalan performa terkuat dari graphics dan memiliki performa luar biasa. Sapphire Radeon HD7970 ini merupakan graphics card pertama di dunia grafis yang diusungkan dengan arsitektur berbasis GCN 28nm GPU Architecture, tetapi juga yang pertama mendukung chip grafis DX11.1. Selain itu juga memiliki dukungan untuk PCI-E 3.0 Interface dan 3W ultra-rendah konsumsi daya.

Chip GPU pada Sapphire Radeon HD 7970 ini dilengkapi 2048 buah Stream Processor. Untuk urusan memori, AMD melengkapi graphics card ini dengan 3GB memori tipe GDDR5 dengan ukuran bandwidth memory sebesar 384-bit. Clock GPU yang digunakan AMD HD 7970 adalah sebesar 925 MHz dan clock memori sebesar 5500 MHz.

Sapphire Radeon HD7970 ini hadir dengan desain reference dari AMD yang dikolaborasikan warna hitam hampir pada keseluruhan bodi dan warna merah pada beberapa bagiannya.

Sapphire Radeon HD7970 memiliki berat 1020 gram dengan dimesi 275 mm x 115 mm x 36 mm. Logo Radeon pada bagian depan dan sisi bagian atas dapat ditemukan pada graphics card ini.

Output pada Sapphire Radeon HD7970 dapat Anda temukan pada sisi bagian kiri yang terdapat 2 buah port mini DP output, sebuah DVI output, dan sebuah HDMI output

AMD juga sudah mempersiapkan kipas pendingin reference-nya pada Sapphire Radeon HD7970 ini dengan pendingin yang sudah ditingkatkan kemampuan pendinginnya. Anda dapat menemukan logo bertuliskan “RADEON GRAPHICS AMD” pada kipas pendinginnya.

Paket Penjualan:

1 x CrossFire™ Bridge Interconnect Cable

1 x 8 PIN to 4 PIN Power Cable

1 x Mini Display Port to HDMI dongle

1 x Mini DP to SL-DVI Passive dongle

1 x 6 PIN to 4 PIN Power Cable

1 x HDMI to SL-DVI Adapter

1 x HDMI 1.4a high speed 1.8 meter cable

1 x Mini Display Port to SL-DVI Active dongle

1 x User Guide

1 x Warranty Card

1 x CD Driver

Hands-on: Sony NEX-C3, Kualitas Papan Atas

Posted:


CHIP.co.id - Tahun lalu, Sony sempat berhasil menjadi buah bibir di kalangan pecinta fotografi karena menciptakan kamera mirrorless seri NEX-5 dan NEX-3 dengan performa memukau. Kamera yang dibangun dengan menggunakan standar sensor berukuran 23,4 x 15,6 mm tersebut mampu menghasilkan gambar dengan kualitas yang nyaris sempurna dan kecepatan autofokus yang meyakinkan. Sekarang, pengalaman tersebut digunakan sebagai fondasi untuk mengembangkan Sony NEX-C3. Kamera terbaru mereka yang baru saja diluncurkan.

Kamera high-end berdimensi kecil. Kesan ini melekat kuat begitu kami menerima NEX-C3 yang ditawarkan dalam pilihan warna hitam, silver, dan pink ini. Saking kecilnya, bodinya  hampir sama dengan bodi kamera compact kelas travel zoom atau prosumer. Saat dipasangkan dengan lensa Sony E 16 mm f/2.8, kamera ini bisa disimpan di tas tangan dengan mudah. Sejauh ini, NEX-C3 menjadi kamera bersensor APS-C terkecil yang dapat dilepas-tukarkan lensanya. Ini menjadi daya tarik yang kuat karena kamera ini menjadi semakin mudah dibawa.

Walaupun memiliki jeda hampir sekitar satu tahun dibanding pendahulunya, secara teknis NEX-C3 tidak menawarkan banyak perubahan pada feature-featurenya. Selain rancangannya menjadi lebih kecil, perubahan yang paling cepat diketahui pada kamera ini terletak pada peningkatan resolusinya. Kalau NEX-3 memiliki resolusi efektif 14,2 Megapi­xel, NEX-C3 naik sedikit menjadi 16,2 Megapixel. Kenaikan resolusi ini sangat logis karena potensi sensornya yang berukuran besar. Pendekatan seperti ini juga dilakukan Samsung lewat NX200 yang memiliki resolusi hingga 20,3 Megapixel.

Patut dipertanyakan, apakah meningkatnya resolusi juga diimbangi dengan peningkatan kualitas gambar? Dalam hal ini, pendahulu NEX-C3 bisa menjadi pembandingnya.  Pe­ngalaman yang kami dapatkan di lapangan selama memakai kamera ini akan menjawab rasa penasaran tersebut.

Gambar tetap Berkualitas

Selama hampir satu minggu memegang NEX-C3, bisa dibilang cuaca Jakarta lagi kurang bersahabat. Sore hari lebih sering berawan dan bahkan hujan. Kondisi tersebut membuat kami hanya bisa keluar  mencoba kamera menjelang malam. Namun, situasi tersebut justru membuat kami bisa merasakan kekuatan kamera yang bobotnya - sudah lengkap dengan lensa 16 mm, baterai, dan kartu memori - kurang dari 355 gram ini.

Saat digunakan untuk memotret Tugu Tani di waktu senja, hasil jepretannya sangat menawan. Cukup dengan mode pemotretan intelligent Auto (iA), sistem metering yang terdiri dari 49 segmen honeycomb pada kamera tersebut mampu melakukan kalkulasi eksposur dengan akurat. Padahal, situasi mix-lighting seperti ini sering mendatangkan masalah bagi pemula. Dengan kenyataan se­perti ini, memakai NEX-C3 menjadi terasa lebih menyenangkan.

Hasil Foto Menggunakan Sony NEX-C3

Yang tidak kalah meyakinkan adalah kemampuannya dalam reproduksi warna. Sekali lagi, kemampuan auto white balance kamera ini bisa dikatakan hampir sempurna. Walaupun tersedia feature untuk menyimpan gambar dalam format RAW, sepertinya Anda cukup menyimpan hasilnya dalam format JPEG saja. Walaupun sumber cahayanya kompleks, Sony NEX-C3 tetap mampu merekam gambar dengan tonal warna yang terang de­ngan saturasi yang cukup akurat. Foto-foto warna  yang dihasilkan kamera ini memiliki tonal yang hidup dan dinamis.

Dalam kesempatan ini, kami mengguna­kan lensa Sony E 18-55 mm f /3.5-5.6 OSS dan Sony E 16 mm f/2.8 sekaligus. Secara umum, gambar yang dihasilkan NEX-C3 dengan kedua lensa tersebut memiliki tingkat ketajaman tinggi. Hal ini membuktikan lensa E-mount memiliki kualitas optik yang baik.

Namun, yang membuat kami terkesan sampai sekarang justru pada hasilnya saat dipakai di kondisi minim cahaya. Sekali lagi, hasil pemotretan di Tugu Tani dalam situasi “blue hour” menjadi buktinya. Gambar yang diambil dengan ISO 800 memiliki detail yang sangat baik. Ketajamannya mengesankan. Noise yang muncul di ISO 800 pun masih rendah. Di situasi lain, saat kamera ini dipakai di ISO 1600,  noise yang muncul juga belum terlalu tinggi. Gambar yang diambil dengan ISO 3200 masih bisa digunakan.

Hasil Foto Menggunakan Sony NEX-C3

Resolusi Video 720P

Tidak mau ketinggalan dengan kamera lain di kelasnya, Sony melengkapi kamera ini de­ngan 11 picture efect untuk membuat hasil akhir gambar menjadi lebih unik. Efek ini dapat dipilih dari mode pemotretan dengan mudah. Yang membedakan, feature picture effect pada Sony NEX-C3 dapat bekerja dengan cepat.

Yang sedikit membingungkan, Sony masih memasang feature video beresolusi 1280 x 720 Pixel pada kamera ini. Tertinggal dibanding para kompetitornya yang sudah membawa feature video 1080P. Walaupun resolusinya lebih kecil, namun kualitas rekaman video kamera yang sudah menggunakan mikropon stereo ini sudah cukup memuaskan. Untuk meningkatkan kualitas rekaman suaranya sehingga videonya makin nyaman digunakan, Sony menyediakan mikropon eksternal seri ECM-SST1 sebagai aksesori tambahan.

Untuk menikmati semua hasil bidikan, Sony memberi sensasi berupa layar LCD 3,0 inci beresolusi 921.600 Pixel. Dengan resolusi setinggi ini, tampilan gambar memiliki detail yang benar-benar tajam. Kualitas layar tersebut sangat terasa pada saat kita memeriksa tingkat ketajamannya lewat pembesaran.

Fungsi LCD makin meningkat berkat a­danya engsel untuk merotasi posisi­nya secara vertikal. Walaupun hanya bisa dirotasi 1350, feature ini membuat NEX-C3 dapat digunakan untuk memotret dari posisi low-angle maupun high-angle dengan mudah.  Performa layar makin sempurna berkat teknologi TruBlack. Teknologi tersebut  membuat tampilan gambar LCD masih bisa dilihat de­ngan baik dari kemiringan sekitar 650.

Walaupun memiliki mode pemotretan lengkap, kamera yang menjadi pelopor mode Sweep Panorama ini sangat andal saat dipakai di mode otomatisnya. Mode intelligent Auto (iA) NEX-C3 bekerja dengan cerdas. Saat kami mengguna­kan mode ini baik di luar ruangan maupun di dalam ruangan, hasil-hasilnya mengesankan. Mengingat pengaturan mode pemotretan dan parameter kamera harus masuk dulu ke Menu, pemula yang tidak terlalu paham teknis kamera pasti akan sangat menyukai mode otomatisnya.

Di mode intelligent Auto (iA), feature Face Detection dan AF Tracking mampu mengenali dan mengikuti titik fokus dengan cepat. Dalam satu frame, beberapa wajah dapat dikenali sekaligus. Setelah itu, fokus dan eksposur ditentukan dengan hasil optimal. Wajah pun tidak harus menghadap langsung ke kamera, dari arah samping pun masih dikenali.

Secara keseluruhan, kecepatan autofokus memang cepat. Termasuk di situasi minim cahaya. Untuk merekam momen-momen penting serta aksi, kecepatan kamera ini cukup andal. Mengingat ukurannya yang kecil, membawa NEX-C3 terasa sangat menyenangkan. Kualitas gambar sangat baik, kecepatan autofokusnya pun mengejutkan.

 

Penulis: Sri Sadono, CFVD

Sumber: CHIP Foto Video Digital 12/2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar