Chip Online Indonesia |
Posted:
CHIP.co.id - Kali ini, CHIP akan membahas pengujian beberapa kamera saku teranyar keluaran beberapa vendor terkenal, yaitu Fujifilm, Nikon, Samsung, dan Sony. CHIP menyajikan rangkuman pengujian tersebut dalam bentuk yang ringkas dan padat agar lebih mudah untuk dipahami. Dengan demikian, Anda dapat menemukan informasi terpenting tentang sebuah kamera saku. Dengan mempertimbangkan informasi ini, pilihlah kamera dengan hati-hati! Sebaiknya, Anda jangan terburu-buru! Bayangkan Anda sedang memilih seorang teman sejati yang akan selalu menemani ke mana saja Anda pergi. Kami yakin bahwa salah satu di antara kamera-kamera ini akan mampu memuaskan hati Anda. Selamat memilih! Fujifilm Finepix S4000 Kurang Total Sebagai Bridge Camera Fujifilm Finepix S4000 merupakan sebuah alternatif di kelas bridge camera, yang menawarkan harga yang cukup murah. FinePix S4000 cukup meyakinkan dengan kesan kokoh yang bergaya seperti model kamera DSLR semi profesional. Namun sangat disayangkan, karena S4000 detikama sekali tidak menawarkan feature-feature yang mengesankan seperti halnya kamera DSLR maupun bridge camera lainnya. Contoh lainnya, kamera ini FujiFilm sama sekali tidak melengkapi S4000 ini dengan format RAW, juga tidak ada hot shoe untuk flash eksternal. Dengan begitu, lampu flash harus dibuka dengan tangan jika diperlukan, dan jendela bidik digital tidak menyala secara otomatis, tetapi harus diaktifkan dengan menekan tombol. Walaupun S4000 merupakan bridge kamera dengan harga yang relatif murah, namun konsekuensinya secara kualitas masih banyak terdapat kekurangan, dan secara posisi S4000 berada dalam urutan paling bontot leaderboard di kelas bridge camera. Kekurangan lainnya, yakni feature video yang hanya mampu merekam dalam kualitas HD di 720p dengan sistem autofokus tersedia. Zoom terbatas pada digital zoom 3x, yang pada kecepatan tertentu akan sedikit lambat kinerjanya. Untuk suara pun masih dengan kualitas mono. Adapun dalam hal kualitas gambar, noise masih cukup baik sampai ISO 400, dengan hasil terlihat cukup baik saat dicetak maupun saat preview di layar LCD. Namun, pada ISO 800 ke atas, FinePix S4000 mengalami peningkatan noise yang sangat tajam, dengan detil yang turun cukup drastis. Sementara itu, dalam hal kecepatan, kamera Finepix S4000 hanya mampu bekerja dengan 0,75 detik shutter lag pada sudut lebar dan 1,53 detik di posisi tele. masih jauh di bawah tingkat rata-rata model kamera compact. Nikon Coolpix L120 Kualitas Gambar Cukup Kuat Belum lama ini, Nikon baru saja memperkenalkan kamera Coolpix L120, untuk bersaing di pasar bridge camera. Kamera ini miliki desain bodi yang hampir sama dengan model P500 yang lebih dahulu rilis ke pasar bridge camera. Coolpix L120 memiliki ukuran bodi yang compact, dan sangat ringan dalam genggaman. Selain itu, di bagian depan, terdapat karet yang menempel pada handle bagian depan, sehingga membuat nyaman di tangan, serta mengurangi efek licin akibat keringat di tangan. Dalam hal feature, Coolpix L120 menawarkan 17 scene mode, termasuk mode panorama, smart-portrait, Smile dan mode lainnya. Sementara itu, untuk feature video, Anda hanya dapat merekam dengan kualitas HD (720p), dengan sistem autofokus yang mampu bekerja cepat, walau kinerja zoom terbilang cukup lambat. Sementara itu, untuk suara dalam feature video, Coolpix L120 telah dilengkapi juga dengan audio stereo soundtrack. Pada kamera ini juga terdapat port HDMI untuk akses langsung ke HDTV. Untuk mendukung hasil yang maksimal, Nikon telah menanamkan sensor yang lebih besar dengan1/2, 3 inci, yang didukung dengan 14 Megapixel CCD. Noise mulai terlihat pada ISO 400, bahkan pada ISO 80 detikekalipun detil sangat lemah bila dilihat dari monitor. Coolpix L120 mengalami penurunan yang drastis hingga 58 persen pada ISO 80 dan 21 Persen pada ISO 1600. Dalam hal kecepatan shutter-lag, Nikon Coolpix L120 boleh dibilang cukup mengesankan, yakni dengan lag rana 0,25 detik di sudut lebar, serta 0,38 detik dalam posisi tele. Hal tersebut membuat Coolpix L120 mampu bersaing di papan atas bridge camera. Hal lainnya yang juga patut diacungi jempol adalah kinerja baterai AA yang sangat baik dan tahan lama, bahkan mampu bekerja merekam gambar mulai dari 390 detikampai dengan 390-1130 gambar. Samsung ES30 Pas-pasan di Kelas Entry-level Persaingan yang cukup ketat dalam industri kamera digital, sepertinya merangsang produsen-produsen besar elektronik untuk memproduksi kamera digital compact entry-level. Begitu juga dengan Samsung, yang merilis kamera compact entry-level tipe ES30, dengan harga yang cukup murah. Namun sangat disayangkan, Samsung ES30 hanya dilindungi oleh bodi yang terbuat dari plastik, yang terkesan ringkih. Samsung ES30 dilengkapi dengan layar LCD 3.0 inci, serta lensa yang memiliki kinerja hingga 5 x zoom dengan focal length 27-135 mm. Pada bagian belakang ES30, terdapat layar LCD resolusi 230.000 pixel, hal tersebut hanya cukup untuk gambar Anda, tapi kurang baik untuk kontrol gambar. Kamera compact ini juga tanpa dilengkapi dengan image stabilizer, tapi terdapat beberapa program otomatis dan tiga belas mode scene. Sebagai kamera compact dengan harga yang sangat terjangkau, Samsung ES30 memang memiliki beberapa kekurangan bila dibandingkan dengan seri lainnya dari Samsung. Kamera ini juga tidak dilengkapi dengan feature video dengan kualitas HD maupun full HD, walau demikian terdapat mode videoklip dengan resolusi VGA. Pada bagian sensor, Samsung ES30 dirancang dengan 1/2, 3 Inci sensor CCD sebesar 12 Megapixel. Sementara itu, saat pengujian di laboratorium, hasil menunjukkan bahwa setidaknya rentang pada setiap ISO menghasilkan noise yang sangat berbeda. Saat dilakukan pencetakan menggunakan ISO 80, hasil sudah terlihat noise, dengan detil yang lemah, sekitar 42 persen pada ISO 80 dan 18 persen pada ISO 1600. Dalam hal kecepatan, ES30 memiliki kemampuan yang sedikit lambat, dengan shutter lag 0,67 detik pada sudut lebar dan 0,85 detik pada posisi tele. Dan, untuk power baterai, ES30 menggunakan baterai AA, dengan 210 detikampai 650 gambar. |
Pameran 2012 International CES Hadirkan CEO Ericsson dan Artis Hollywood Posted:
CHIP.co.id - Pameran 2012 International CES akan hadirkan CEO Ericsson, Hans Vestberg dan sejumlah artis Hollywood. 2012 International CES (Consumer Electronic Show) akan kembali digelar pada Selasa, 10 hingga 13 Januari 2012, di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat. Pameran produk-produk elektronik terbesar di dunia ini diselenggarakan oleh CEA (Consumer Electronics Association). Sejumlah artis Hollywood, artis musik dan tokoh olahraga dunia juga akan memeriahkan pameran 2012 International CES diantaranya Justin Beiber yang akan hadir di TOSY Robotics di Robotics Techzone, 50 Cents yang akan memberikan tandatangannya di stand SMS Audio, perusahaan baru miliknya dan Dennis Rodman yang akan hadir di stand Paltalk, sebuah jasa chat yang dapat mengeksplorasi dunia online melalui chatroom. Pameran 2012 International CES yang merupakan sebuah tradeshow ini tidak dibuka untuk umum. Para pengunjungnya bukan masyarakat umum melainkan para eksekutif di bidang teknologi dan industri elektronik di seluruh dunia yang akan menampilkan inovasi teknologi terbaru dan menjalin hubungan bisnis. Pameran 2012 International CES selalu digelar di awal tahun karena di pameran ini perusahaan-perusahaan ternama di bidang teknologi dan elektronik akan mengungkapkan teknologi terbaru dan inovasi generasi masa depan yang belum pernah ditampilkan sebelumnya. Hal ini menjadi awal informasi bagi publik untuk mengetahui produk terbaru apa saja yang akan diluncurkan di 2012 ini. Sumber foto: YouTube.com Artikel terkait: |
You are subscribed to email updates from Chip Online Indonesia To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar