Rabu, 15 Februari 2012

Chip Online Indonesia

Chip Online Indonesia


Tes Perbandingan 9 Motherboard AMD 990FX

Posted:


CHIP.co.id - Awal tahun ini dapat Anda manfaatkan untuk membangun sistem terbaru dari AMD. CHIP mengawali tahun baru 2012 dengan menghadirkan Tes Perbandingan Motherboard AMD 990FX untuk Anda. Board apakah yang sesuai dengan kebutuhan Anda? Simak artikel berikut yang telah CHIP siapkan untuk Anda!

Jauh sebelum prosesor dengan codename Bulldozer dari Advance Micro Device resmi dirilis, berbagai produsen motherboard te­lah berlomba-lomba mengeluarkan berbagai varian motherboard-nya untuk disandingkan dengan prosesor tersebut. Dengan menggunakan soket AM3+, setidaknya ada tiga varian chipset yang mampu disandingkan dengan AMD FX-Series Bulldozer ini. Chipset tersebut, yaitu AMD 990FX, 990X, dan  AMD 970. Kali ini, CHIP mencoba memberikan gambaran melalui sebuah tes perbandingan motherboard dengan chipset AMD 990FX untuk disandingkan dengan Bulldozer kesayangan Anda.

Pada tes perbandingan kali ini, CHIP berhasil mengumpulkan sembilan ­motherboard dari berbagai produsen yang tentunya tidak asing lagi bagi Anda. Dari kesembilan board yang hadir kali ini, ASUS mendatangkan dua varian andalannya untuk ikut serta dalam tes perbandingan kali ini, yaitu Republic of Gamers (ROG) dan The Ultimate Force (TUF). GIGABYTE tidak mau ketinggalan dengan menghadirkan motherboard high-end-nya 990FXA-UD7  dan 990FXA-D3 dalam tes perbandingan kali ini. ASRock turut menghadirkan dua buah board-nya, yaitu Fatal1ty dan Extreme4. Selain itu, masing-masing produsen, seperti MSI, VVIKOO,  dan ECS, turut mengirimkan satu wakilnya dalam tes perbandingan kali ini.

ASRock Fatal1ty 990FX

Motherboard pertama dari ASRock yang CHIP uji pada tes perbandingan kali ini adalah ASRock Fatal1ty 990FX Professional. Motherboard ini hadir dengan sentuhan khas dari Jonathan ­“Fatal1ty” ­Wendel yang merupakan gamer nomor satu di tingkat international dan sudah diakui kehebatannya.

Motherboard ini memang dirancang khusus untuk para gamers dengan berbagai feature yang mendukung kenyamanan dalam bermain game. Feature seperti Fatal1ty mouse port yang dapat digunakan untuk mengatur polling rate mouse mulai dari 125 Hz hingga 1000 Hz menjadi feature khas Fatal1ty 990FX Professional dan tidak dapat ditemukan pada board lainnya. Selain itu, Xfast LAN pada motherboard ini dapat mengurangi latency ketika menjalankan game online. Dengan adanya feature XFast LAN tersebut, Anda dapat terhindar dari delay yang mengganggu ketika sedang bermain game.

Feature yang tergolong unik dari board ini adalah dual GLAN – Teaming. Kedua slot LAN ini bertujuan untuk menggabungkan dua buah koneksi menjadi satu koneksi sehingga akan meningkatkan bandwidth dan berimbas pada kecepatan transfer yang lebih efektif. Sama seperti peserta tes perbandingan lainnya, Fatal1ty 990FX Professional turut dilengkapi de­ngan tiga buah slot PCIE 2.0 yang dapat digunakan untuk konfigurasi 3-way SLI dan CrossFireX. Selain itu, motherboard ini menggunakan  premium gold capasitor yang memberikan performa yang maksimal dan stabil.

ASRock 990FX Extreme4

Selain 990FX Fatal1ty, ASRock turut menghadirkan 990FX Extreme4 pada tes perbandingan kali ini. Lay out board 990FX Extreme4 terlihat mirip dengan 890FX Deluxe4. Namun, terdapat beberapa perbedaan, salah satunya adalah penggunaan Premium Gold Caps, logo SLI, dan Combo Cooler Retention Module pada board 990FX Extreme4.

Board ini hanya menggunakan pendi­nginan pasif berupa heatsink dan heatpipe, namun Anda dapat menambahkan sebuah kipas kecil di tempat yang telah disediakan. Kipas tersebut dapat Anda temukan dalam paket penjualannya. De­ngan penggunaan kipas ini, pelepasan panas pada heatsink dapat menjadi lebih baik. Sebuah tombol power dan reset dapat Anda temukan di sisi kanan bawah board ini. Selain itu, ASRock turut menyertakan feature Dr. Debug yang berupa LED yang akan menampilkan kode-kode yang berhubungan dengan proses pada board.

Feature Turbo UCC dapat Anda temukan pada board ini. Penggunaan feature ini diklaim dapat menyalakan core CPU yang tersembunyi, meningkatkan performa dengan overclocking secara otomatis, dan menjalankan sistem dengan konsumsi daya yang rendah. Untuk mengaktifkan feature ini, Anda cukup menekan tombol "X" pada saat POST. Secara keseluruhan, performa Extreme4 terlihat lebih unggul dibandingkan Fatal1ty pada pengujian yang dilakukan.

ASUS CROSSHAIR V FORMULA

Motherboard pertama dari ASUS, yaitu ASUS Crosshair V Formula menjadi motherboard pertama yang hadir di CHIP Test Center untuk mengikuti tes perbandingan kali ini. Motherboard yang termasuk dalam keluarga Republic of Gamers (ROG) ini hadir dengan warna khasnya, yaitu merah dan hitam. Sama seperti motherboard Republic of Gamers yang lain, ASUS Crosshair V Formula hadir dengan paket penjualan yang melimpah.  Sebagai tambahan informasi, ASUS Crosshair V Formula adalah motherboard yang digunakan dalam pemecahan rekor CPU Frequency di Guiness Book of Record dengan kecepatan mencapai 8.429 MHz.

Sudah tidak diragukan lagi, ASUS Crosshair V Formula memiliki feature yang melimpah, termasuk feature overclocking-nya. Sama seperti board ASRock dan MSI, ASUS Crosshair V Formula dilengkapi dengan empat buah slot PCIE 2.0 yang dapat digunakan untuk konfigurasi 3-way SLI dan CrossFireX. Selain itu, Anda akan menemukan sebuah tombol auto overclocking  yang dapat mempermudah overclocking untuk  pengguna awam di dekat tombol power yang terletak di board. Feature tersebut serupa dengan tombol OC genie pada board keluaran MSI.

Berdasarkan hasil pengujian CHIP, ASUS Crosshair V Formula berhasil mencatatkan diri menjadi board terbaik dari sisi performa dengan selisih yang sangat tipis dengan rekan satu brand-nya, ASUS 990FX SABERTOOTH.  Pada pengujian WinRAR 1GB, ASUS Crosshair V Formula menjadi yang tercepat dibandingkan dengan para pesaing yang lainnya.

ASUS SABERTOOTH 990FX

Anda pastinya familiar dengan seri SABERTOOTH dari ASUS. Seri ini merupakan salah satu seri andalan dari ASUS. Dalam tes perbandingan kali ini, ASUS tidak lupa untuk mengikutsertakan seri SABERTOOTH- nya. Dari segi desain, ASUS masih mengikuti tradisi lama untuk TUF (The Ultimate Force), yaitu PCB berwarna hitam dengan paduan warna hijau dan hitam pada heatsink-nya.

Sesuai dengan serinya, SABERTOOTH 990FX dihadirkan untuk Anda yang mendambakan durabilitas dan performa yang baik. Anda akan menemukan feature CeraM!X, TUF Thermal Radar, E.S.P. (Efficient Switching Power Design), TUF Components, dan ESD Guards pada SABERTOOTH 990FX. Feature CeraM!X membuat beberapa komponen di board ini lebih dingin dibandingkan board lain karena permukaan heatsink dibuat tidak rata. Permukaan heatsink yang tidak rata akan memperluas area untuk pelepasan panas.

Ketika Anda perlu mengetahui suhu pada beberapa titik di board, Anda dapat menggunakan feature Thermal Radar. Selain dapat menampilkan suhu di beberapa titik, feature Thermal Radar dapat mengalkulasi kecepatan kipas yang ideal berdasarkan pantauan suhu di beberapa titik. Hal ini akan membuat suhu komponen tetap terjaga dan dapat bekerja dengan umur yang lebih panjang.

Satu feature yang tergolong menarik dan eksklusif pada board ini saja adalah E.S.P.. Feature ini ditujukan untuk mengoptimalkan kebutuhan daya prosesor, memori, graphics card, LAN, dan USB 3.0. Efek penggunaan feature ini adalah meningkatkan efisiensi sistem dan mengurangi panas dari listrik yang terbuang.

ECS Black Extreme A990FXM-A

Dalam tes perbandingan kali ini, ECS menghadirkan Black Extreme A990FXM-A. Dengan tampilan PCB berwarna hitam dan abu-abu pada heatsink, produk ini dihadirkan dengan beberapa feature yang menarik. Feature, seperti ECS GUI UEFI BIOS, ECS EZ Charger, QoolTech IV Heatpipe, dan lainnya dapat Anda temukan di board A990FXM-A.

Untuk urusan konektivitas, board dari ECS ini tergolong lengkap. Hal ini terlihat dari tersedianya 8 buah port USB 2.0, 2 port USB 3.0, Dual Gigabit LAN dengan feature Teaming, dan Bluetooth pada panel I/O. Selain beberapa feature di atas, board ini telah mendukung 3-way-SLI. Seperti yang telah kita ketahui, mode SLI telah lama menghilang dari jajaran board AMD terbaru. Namun, di seri-9 ini AMD kembali menghadirkan mode SLI pada jajaran board-nya. Hal ini tentunya akan memudahkan Anda yang menginginkan solusi penggunaan dua graphics card atau lebih.

CHIP cukup tertarik dengan penggunaan heatsink pada board ECS ini. Pasalnya, heatsink yang digunakan tergolong besar dan dilengkapi heatpipe. Selain itu, solusi pendinginan dari ECS ini turut dilengkapi dengan indikator suhu yang menarik. Indikator suhu yang digunakan berupa perubahan warna pada heatsink.  Logo black series yang terletak di atas heatsink Southbridge akan berubah menjadi warna oranye ketika suhu berkisar 50° C dan berubah menjadi warna merah ketika suhu berkisar 60° C. Satu hal lainnya yang mengesankan adalah tata letak board ini. Konektor power 8-pin untuk CPU dibuat tinggi seperti heatsink. Hal ini sangat memudahkan pengguna ketika akan memasang konektor power tersebut.

GIGABYTE 990FXA-UD7

Pada tes perbandingan kali ini GIGABYTE mengirimkan dua wakilnya, yang pertama adalah seri high-end motherboardnya GIGABYTE 990FXA-UD7 dan yang kedua dari seri mainstream-nya GIGABYTE 990FXA-D3. Dari kemasannya, keduanya terlihat sangat berbeda dan memperlihatkan kelasnya masing-masing sebagai kelas high-end dan mainstream.

GIGABYTE 990FXA-UD7 hadir dengan sentuhan warna hitam, terlihat sangat berbeda dibandingkan motherboard GIGABYTE dengan  seri yang lainnya yang biasanya hadir dengan warna khas GIGABYTE, yaitu biru. Dilengkapi dengan dual BIOS, GIGABYTE menjadi satu-satunya motherboard yang masih mempertahankan menggunakan BIOS  versi lama dan tidak menggunakan UEFI BIOS. Hal ini justru menguntungkan terutama untuk para overclocker dan orang-orang yang terbiasa dengan tampilan BIOS lama. Meskipun menggunakan BIOS versi lama, motherboard ini tetap dapat menggunakan hard disk de­ngan kapasitas 3 TB karena GIGABYTE menggunakan Hybrid EFI Technology.

Ada dua hal unik yang tampak pada motherboard ini yang tidak ditemukan pada peserta tes perbandingan yang lain. Yang pertama adalah pada pada bagian slot memory. Pada GIGABYTE 990FXA-UD7, keempat slot memorinya memiliki warna yang sama, yaitu hitam. Tidak ada perbedaan sedikitpun pada keempat slot memorinya. Hal ini sedikit membingungkan pada saat pemasangan memori pada kondisi dual channel. Namun, ternyata saat ditempatkan di slot mana pun motherboard ini mampu membaca memori menjadi dual channel secara otomatis.

Yang kedua adalah pada GIGABYTE 990FXA-UD7 terdapat tujuh buah PCIE 2.0 yang dapat digunakan untuk  konfigurasi 4-way SLI dan CrossFireX. Hal ini menjadikan GIGABYTE 990FXA-UD7 menjadi satu-satunya motherboard yang dapat menggunakan empat graphics card secara serentak dengan konfigurasi SLI maupun CrossFireX. 4-Way SLI mapun CrossFireX tidak ditemukan pada peserta tes perbandingan yang lain.

GIGABYTE 990FXA-D3

Motherboard kedua dari GIGABYTE adalah GIGABYTE 990FXA-D3. Motherboard yang masuk dalam kelas mainstream ini hadir dengan warna khas dari GIGABYTE, yaitu biru. Berbeda dengan 990FXA-UD7, board ini hanya mendukung 3-way SLI dan CrossFireX sama seperti motherboard ASRock dan MSI. Selain itu, pada bagian PWM-nya tidak ditemukan heatsink untuk meredam panas PWM.

Motherboard ini dilengkapi dengan dua buah heatsink kecil yang minimalis pada bagian NorthBridge dan SouthBridge-nya. GIGABYTE 990FXA-D3 menggunakan chip dari Etrontech untuk urusan USB 3.0. Namun, motherboard ini hanya menyediakan dua buah slot USB 3.0 pada bagian backpanel dan tidak menyediakan sebuah header USB 3.0 yang berguna untuk port tambahan. Sebagai gantinya GIGABYTE 990FXA-D3 memberikan 14 slot USB 2.0 yang masing-masing delapan pada backpanel dan enam via front panel header.

Sama seperti GIGABYTE 990FXA-UD7, board ini turut menghadirkan Hybrid EFI BIOS. Selain itu, beberapa feature yang ditemukan pada board GIGABYTE lainnya dapat Anda temukan juga di board ini.

Lihat halaman selanjutnya.

Sepuluh Finalis Lenovo Do Network Hadir di Jakarta

Posted:



Jakarta, CHIP.co.id - Setelah beberapa waktu lalu Lenovo mengumumkan 10 finalis Do Network yang telah diselenggarakan sejak Desember 2011 lalu, kali ini Lenovo menghadirkan finalis tersebut ke Hotel Intercontinental, Jakarta. Lenovo menghadirkan 10 finalis Do Network untuk saling berbagai dan mendiskusikan ide-ide mereka yang pada nantinya proyek mereka akan direalisasikan menjadi kenyataan (14/2).

Pada kesempatan yang sama, 10 finalis Do Network juga hadir pada accara CHIP Meet-up yang bertujuan untuk menampilan dan mulai mempromosikan proyek-proyek tersebut secara langsung ke komunitas CHIP Online dan publik.

Do Network Indonesia telah menjaring sebanyak 27.690 registrasi di website, 706 proyek dan 13.465 suara dukungan selama periode 20 hari, yakni pada 5-25 Januari. Kini telah terpilih 10 orang finalis utama dari 8 kota di Indonesia yang telah diseleksi melalui proses voting publik, pencapaian-pencapaian yang diraih dan seleksi mentor.



Sandy Lumy selaku Country Manager, Lenovo Indonesia membuka acara dengan mengatakan,"Kami gembira sekali mellihat Doer Indonesia sangat antusias merespon tantangan Lenovo Do Netwok kali ini. Pencapaian sebanyak 706 proyek hanya dalam waktu dua bulan sangatlah fantastis dan kami berharap masyarakat Indonesia ikut serta dalam voting final untuk pemilihan pemenang. Lenovo juga tidak menutup kemungkinan akan menghadirkan acara seperti ini pada masa mendatang."

Hadir pada acara ini para mentor dari Lenovo Do Network (foto dari kiri-kanan mulai dari kedua) adalah Nurdiansah selaku Peneliti dan Pemerhati Pendidikan, Onno W. Purbo selaku Independent IT Writer, dan Budi Putra selaku Konsultan Teknologi.

Onno mengatakan,"Saya bangga akan antusias masyarakat akan kegiatan ini dimana kami para mentor cukup mengalami kesulitan dalam memiliki 10 terbaik dari 706 proyek yang ada. Saya pun dengan senang hati akan mendukung seluruh proyek yang ada untuk di implementasikan ke dunia nyata, karena menurut saya, seluruh proyek yang ada merupakan ide-ide menarik demi kemajuan bangsa Indonesia."

Budi Putra juga mengungkapkan,"Lenovo Do Network adalah ajang yang bagus dalam mencari inovator yang pada nantinya akan mentransformasikan ide menjadi aksi."

Nurdiansyah menambahkan,"Ke-10 finalis ini merupakan yang terbaik dari seluruh peserta Do Network. Hal ini terlihat dari penyusunan ide, merancang pembagian kerja, memaparkan report perkembangan proyek pada diary, melengkapi perlengkapan milestone dan memperkenalkan proyek mereka ke kalangan umum untuk mendapatkan dukungan."

Sepuluh Finalis Do Network

Ariesta Satriyoko dari Jakarta, dengan proyek "Muvon: Charger Alat Elektronik Gabungan Anti Polusi." Ini adalah alat charging yang memadukan dua energi yang dapat diperbaharui: tenaga matahari dan gerak/kinetik.

Bryan Rahardy dari Surabaya, dengan proyek "DLS: Digital Limitation System." Ini adalah sistem yang mendeteksi jarak tempuh mobil dengan menggunakan alat Electronic Control Unit (ECU). Teknologi ini dapat membantu mengurangi polusi dan penggunaan BBM subsidi.

Danny Ismarianto Ruhiyat dari Cimahi, dengan proyek "Gratisains - Gratis Sebarkan Ilmu Hingga Pelosok." Ini adalah aplikasi web berbasis tablet Lenovo yang mengkombinasikan sinkronisasi data dan sistem multi-charging yang memungkinkan pendistribusian pengetahuan ke daerah pedesaan yang minim akses listrik.

Fatkhul Amri dari Malang, dengan proyek "Gameforsmart - Tambah Ngegame, Tambah Cerdas." Ini adalah game online edukatif yang digunakan untuk membantu para pelajar meningkatkan prestasi belajar mereka dengan cara yang menyenangkan, Pelajar dapat mengakses game ini dengan menggunakan berbagai perangkat seperti PC, tablet dan konsol game.

Frederic Tumanggor dari Jember, dengan proyek "Software Hukum Cerdas Buatan Indonesia 1st Di Dunia." Teknologi software yang diberi nama Kamus Hukum Jung ini memungkinkan para profesional dan masyarakat untuk memahami istilah hukum tanpa harus menggunakan mesin pencari.

Giannova Ryandanny Satoto dari Denpasar, dengan proyek "Dibungkus - Pemesanan Makanan Online." Aplikasi ini menyederhanakan dan mengelola pemesanan berbagai menu makanan dari restoran yang menjadi mitra dengan berbagai cara pembayaran.

Nizar Lutfiansyah ST dari Malang, dengan proyek "Bintang Sekolah - Classroom In A Box." Ini adalah kelas virtual yang dirancang untuk menghadirkan suasana belajar di sekolah melalui kelas portable di daerah manapun yang membutuhkan pendidikan.

Dr. Petrus Mursanto MSc dari Bogor, dengan proyek "Sistem Pengaturan Lalu Lintas Cerdas dan Adaptif." Aplikasi ini menggunakan Principal COmponen Analysis (PCA), Viola-Jones Algorithms dan Kalman Filter untuk menghitung jumlah mobil di jalan-jalan guna mengetahui situasi lalu lintas.

Rosa Kurniawan dari Malang, dengan proyek "Eumkm.Com - UMKM Online Indonesia." Ini adalah solusi total sistem online Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang antara lain memungkinkan UMKM yang tidak memiliki rekening bank untuk memperoleh akses ke fasilitas kredit perbankan.

Widi Putro Iriantoro dari Yogyakarta, dengan proyek "W-Dance Go Go." Ini adalah konsol game yang khusus dirancang untuk mengikuti perkembangan teknologi yang mengedepankan aspek yang tidak ada dalam konsol game pada umumnya.

Sebagai bagian dari agenda kegiatan Do Labs di Jakarta, ke-10 finalis akan mengunjungi Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek) di Serpong, Banten. Interaksi dengan pusat inovasi terbesar di Indonesia ini diharapkan dapat memperkuat semangat inovasi Doer untuk menciptakan karya-karya yang bermanfaat bagi Indonesia.



Voting untuk memilih pemenang akan dilakukan pada 9-22 Februari mendatang dan pemenang akan diumumkan pada 1 Maret 2012. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Do Network, silahkan kunjungi situs http://donetwork.lenovo.com/id.

XL KL1K, Satu Kartu Perdana untuk Segudang Aplikasi Pilihan

Posted:


Jakarta, CHIP.co.id - XL baru saja meluncurkan XL KL1K, kartu perdana yang pertama di Indonesia yang dilengkapi dengan aplikasi khusus, satu klik dapat menghubungkan pelanggan dengan berbagai aplikasi social networking, chatting, dan social games. Peluncuran XL KL1K ini diselenggarakan di Senayan City bersamaan dengan Gerakan Xjuta Mawar yang menargetkan pengumpulan sejuta mawar virtual yang melambangkan cinta dan persahabatan.

Dengan keistimewaan XL KL1K, pelanggan dapat menikmati pengalaman berinternet tanpa harus memiliki tipe smartphone atau tipe handset tertentu. Hal ini merupakan upaya XL untuk memberikan pengalaman berkomunikasi yang lebih baik bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia sehingga dapat menjadi menjadi selangkah lebih maju.

“Dengan XL KL1K yang sudah tersedia dalam kartu perdana, pelanggan akan dapat dengan mudah terkoneksi dengan teman-teman dan orang-orang terdekat. Pelanggan dengan featured phone sekarang bisa merasakan experience menggunakan aplikasi social networking bagaikan menggunakan smartphone," ujar Joy Wahjudi, Direktur Marketing XL.

XL KL1K adalah satu kartu perdana XL dengan segudang aplikasi pilihan untuk chatting, dating, dan bermain games. Hanya dengan sekali klik, pelanggan dapat terhubung dengan aplikasi Facebook, Yahoo Messenger, Blaast Messenger, mig33, social games Monster Fight, dan Twitter. XL KL1K juga memungkinkan pelanggan dengan sekali update status langsung meng-update ke semua aplikasi social networking. XL KL1K merupakan hasil kerjasama dengan Blaast, partner yang ditunjuk XL untuk mengembangkan berbagai aplikasi, termasuk aplikasi lokal.

Tarif untuk akses ke aplikasi pun akan lebih murah, yaitu gratis untuk 14 hari pertama setelah aktivasi dan setelah itu hanya Rp1/KB. Bila pelanggan sudah menggunakan paket internet, pelanggan tidak akan dikenakan tarif (charging) lain. XL KL1K dapat digunakan untuk semua jenis handset yang didukung Java & GPRS.

Pelanggan tidak perlu melakukan registrasi, cukup dengan melakukan setting internet dari HP dengan memasukkan www.xlgprs.net di kolom APN dan mengunduh aplikasi KL1K. Pelanggan dapat mengunduh aplikasi XL KL1K dengan mengakses http://xlklik.com tanpa biaya. Setelah mengunduh platform akan secara otomatis menyesuaikan dengan jenis handset yang digunakan oleh pelanggan.

Peluncuran XL KL1K juga didukung oleh serangkaian kegiatan blind test di enam kota. Dimulai bersamaan dengan peluncuran KL1K di Jakarta, kegiatan ini juga akan berlangsung di Medan (19 Februari), Bali (25 Februari), Palembang (26 Februari), Surabaya (26 Februari), dan Bandung (4 Maret). Di setiap kota, acara akan berlangsung di pusat perbelanjaan, karena lokasi pusat perbelanjaan merupakan salah satu tempat favorit berkumpul banyak pengunjung untuk melakukan berbagai aktivitas selain belanja, termasuk untuk untuk mengakses internet dan layanan data.

Canon - CFVD Fashion On Stage 2012

Posted:

Canon - CFVD Fashion On Stage 2012

Chip Foto Video, dan Canon kembali menyelenggarakan Photo Competition "FASHION ON STAGE"

Waktu dan Tempat

  • Sabtu, 3 Maret 2012
  • Lobby Pameran FOCUS, JCC - Senayan

Agenda Acara

  • Registrasi : 12.00 WIB
  • Kompetisi : 13.00 WIB
  • Pengumuman: 20.00 WIB

Kategori DSLR

  • Biaya registrasi: Rp. 50.000 (pra event), Rp 75.000 (on the spot)
  • Hadiah:
    • Juara 1: Canon EOS 5D II Body
    • Juara 2: Canon EOS 1100 DL
    • Juara 3: Canon IXUS 1100
    • Juara Harapan: Canon Selphy CP 800 (untuk 3 pemenang)

Kategori Compact

  • Biaya Registrasi: Rp. 20.000,-
  • Hadiah:
    • Juara 1: Canon S100
    • Juara 2: Canon IXUS 1100
    • Juara 3: Canon IXUS 310

Kategori Product

  • Foto Terbaik Canon PSA 800 (untuk 3 pemenang)

Informasi dan Pendaftaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar