Kamis, 08 September 2011

Chip Online Indonesia

Chip Online Indonesia


Start Up Meet Up V.17, Saatnya Perempuan Bicara

Posted:

CHIP.co.id - Start Up Meet Up yang diselenggarakan oleh #Startuplokal akan kembali hadir pada Kamis, 08/09/2011, malam ini pukul 7. Saatnya perempuan bicara dan berbagi kisah mereka di industri digital. Start Up Meet Up V.17 akan menghadirkan para pembicara perempuan, termasuk juga seorang moderator perempuan. Memang tema Start Up Meet Up kali ini adalah "Female Entrepreneurs"

Startuplokal Meet Up yang akan diadakan di @america Pacific Place, kawasan SCBD, Jakarta ini akan mulai pada pukul 19:00 WIB, terbuka untuk umum dan gratis.

Pertemuan startuplokal kali akan menghadirkan 5 orang pembicara perempuan  yaitu Shinta W. Dhanuwardoyo,(founder dan CEO bubu.com), Anantya (co-founder dan executive director Think.web) dan Titi Rusdi (CEO 7Langit). Selain itu akan hadir, Shaherose Charania (CEO, Founder Women 2.0, women2.org) dan Anita Schillhorn (Women 2.0).

Pada pertemuan ini akan ada Digital Video Conference dan diskusi dengan para wirausahawati dari Indonesia dan Amerika Serikat berbagi kisah sukses mereka. Selain itu para perempuan yang memiliki ide startup juga diberikan kesempatan untuk melakukan pitching, menampilkan ide mereka di acara ini.

Pentingnya menambah jumlah female entrepreneur bagi suatu bangsa juga pernah diungkapkan oleh Ibu Mari Elka Pangestu, Menteri Perdagangan dan Ibu Hillary Clinton pada Regional Entrepreneurship Summit 2011 di Bali, Juli lalu. Inilah satu alasan mengapa pertemuan kali ini menghadirkan perempuan semua pembicara.

Anda berminat hadir? Silahkan daftar di sini: http://startuplokal.org/2011/08/29/sl-17/

Acara Start Up Meet Up ini didukung oleh Nokia, The US Embassy – @america & GEPI

CHIP.co.id juga akan melakukan wawancara dengan para pembicara dan pembaca bisa menyimak tayangan video yang akan ditampilkan di CHIP.co.id

BSA Melaporkan Hampir Setengah Pengguna Komputer Pribadi di Dunia Menggunakan Perangkat Lunak Tanpa Lisensi

Posted:

Jakarta, CHIP.co.id - Tercatat sebanyak 47 persen pengguna komputer pribadi di dunia seringkali memperoleh perangkat lunak secara ilegal. Di negara berkembang, diperkirakan tingkat persentase jauh lebih tinggi. Ini merupakan hasil survey yang dilakukan terhadap perilaku pengguna dan sikap terhadap pembajakan perangkat lunak dan pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (7/9).

Business Software Alliance (BSA) melalui Ipsos Public Affairs melakukan survey kepada 15.000 pengguna komputer pribadi di 32 negara. Survey dilakukan untuk meneliti termasuk dengan wawancara secara langsung atau online kepada 400 hingga 500 responden di tiap negara.

Di antara 32 negara, terdapat 9 negara di kawasan Asia-Pasifik. Enam di antaranya yaitu Cina, Vietnam, Malaysia, Thailang, Indonesia, dan Korea Selatan yang merupakan 10 negara dengan tingkat pembajakan individu paling tinggi dari seluruh negara yang diteliti.

Indonesia menempati posisi ke-7 di antara 32 negara tersebut, sebesar 65 persen dari pengguna komputer pribadi menyebutkan bahwa mereka memperoleh perangkat lunak secara ilegal. 

Ironisnya, studi ini menemukan bahwa mayoritas pengguna perangkat lunak ilegal di negara berkembang tersebut meyakini cara ilegal yang mereka lakukan untuk memperoleh perangkat lunak merupakan cara yang legal. Pada saat yang sama, mereka meyakini pula bahwa pembajakan software sudah bersifat umum dan mereka percaya bahwa kecil kemungkinan para pelaku pembajakan software tersebut akan ditindak.

Yang lebih mengkhawatirkan adalah bahwa para pembuat keputusan bisnis di seluruh dunia memiliki pendapat dan menunjukkan perilaku serupa dengan para pengguna komputer. Lima negara di Asia-Pasifik termasuk dalam daftar 10 teratas negara dengan tingkat pembajakan tertinggi di tingkat pembuat keputusan bisnis.

Kepala Perwakilan dan Jurubicara BSA Indonesia, Donny A. Sheyoputra mengatakan bahwa BSA berkomitmen untuk mendukung Pemerintah Republik Indonesia untuk melawan pembajakan software melalui penegakan hukum dan kegiatan edukasi mengenai penggunaan software berlisensi.

Lindungi Perangkat Android dengan Norton Mobile Security

Posted:

Jakarta, CHIP.co.id - Aplikasi Android yang telah mencapai lebih dari 6 miliar unduhan, membuktikan bahwa antusias pengguna sangatlah tinggi dalam menggunakan berbagai aplikasi Android dalam semua aktivitasnya. Namun dengan tingginya unduhan pada perangkat Android, pengguna harus mewaspadai akan serangan malware yang dapat menyerang secara tiba-tiba. Symantec menginformasikan bahwa jumlah malware yang unik untuk Android telah meningkat empat kali lipat dari tahun lalu (7/9).

Teknologi Antiphising

Dengan menggunakan Norton Mobile Security for Android 2.0, maka pengguna akan terlindungi dari berbagai ancaman keamanan baru yang terus berkembang dari hari ke hari. Fitur perlindungan anti-phising web dari Norton akan memblokir situs palsu dan melindungi pengguna terhubung ke internet. Phising merupakan bentuk penipuan yang serupa pada perangkat komputer, laptop, pun juga pada ponsel pintar ataupun tablet.

Lindungi Keamanan Data

Norton Mobile Security for Android 2.0 mampu mengunci perangkat yang hilang atau dicuri dari jarak jauh, sehingga mencegah orang asing untuk memanfaatkan informasi penting. Instalasi dapat dilakukan dengan cepat, dan pengguna akan dapat menemukan, mengunci atau menghapus informasi pada perangkat Android melalui sebuah pesan singkat sederhana. Norton Mobile Security juga dapat mengirimkan koordinat GPS untuk memberitahukan keberadaan lokasi perangkat Anda, sehingga menawarkan peluang besar dalam mendapatkan perangkat kembali ke tangan Anda.

Deteksi dan Hapus Ancaman Mobile

Norton Mobile Security for Android 2.0 mampu mendeteksi dan menghapus ancaman, virus dan spyware dari file, kartu memori SD, dan update aplikasi yang diunduh. Dengan pengecekan update secara berkala, Norton Mobile Security memberikan kepastian kepada pengguna untuk melindungi perangkat yang secara tidak langsung memberikan keamanan kepada pengguna saat melalukan surving serta meningkatkan kinerja perangkat.

Norton Mobile Security for Android 2.0 telah tersedia dipasaran sejak bulan September dengan harga Rp 139.000,- untuk satu lisensi, dan telah termasuk langganan satu tahun untuk menggunakan produk dan menerima update perlindungan dari Symantec.

Tiga Produk Canon Raih Penghargaan EISA di Eropa

Posted:

CHIP.co.id - Tiga produk Canon berhasil memenangkan penghargaan yang diselenggarakan Asosiasi di kawasan Eropa, yaitu European Imaging and Sound Association (EISA). Asosiasi ini terdiri dari 50 majalah fotografi, perangkat audio, video dan perangkat mobile dari 19 negara Eropa.

Canon meraih tiga penghargaan pada produk-produknya seperti kamera DSLR Canon 600D dengan penghargaan European Camera 2011-2012. Pada sektor lensa, Canon EF70-300mm f/4-5.6L IS USM dianugerahi penghargaan sebagai European Professional Lens 2011-2012, sedangkan pada sektor camcorder,  Canon Legria HF M41 meraih penghargaan European Camcorder 2012-2012.

Canon 600D merupakan kamera DSLR dengan resolusi 18 megapiksel yang memenangkan penilaian tertinggi dari Dewan Juri untuk resolusi gambar dengan noise yang sangat rendah. Kamera ini merupakan kamera DSLR idaman para fotografer dengan fitur-fiturnya yang kaya dan mudah dalam penggunaan keseharian. Dukungan merekam video Full HD dan layar LCD yang tajam memberikan kenyamanan tersendiri kepada pengguna.

Lensa Canon EF70-300mm f/4-5.6L IS USM disebut sebagai lensa telefoto menakjubkan dimana mendapatkan penghargaan atas performa lensa yang mampu menghasilkan kualitas gambar tinggi. Lensa ini memiliki konstruksi yang kokoh dan disain yang ringkat. Dewan Juri EISA mengatakan bahwa lensa ini mampu menciptakan standar baru di rentang zoom popular dengan harga yang terjangkau. Keunggulan pad alensa ini merupakan hasil perpaduan teknologi Auto Fokus dan fungsi IS dalam meredam getaran saat merekam gambar.

Camcorder Canon Legria HF M41 dikenal sebagai camcorde yang handal dalam merekam video di hampir semua kondisi, memiliki kemudahan dalam sistem menu, fitur dan fungsi pengaturan otomatis dan manual. Dean Juri EISA mengungkapkan kecanggihan camcorder ini dalam sistem auto focus dan hasil rekaman video berkualitas tinggi.

Selain ketiga penghargaan dari EISA, kamera DSLR Canon 600D juga memenangkan penghargaan dari Technical Image Press Association (TIPA) sebagai Best DSLR Entry Level in 2011 pada bulan April lalu berdasarkan hasil voting tahunan para anggota pers dari majalan fotografi dan pencitraan digital di seluruh Eropa.

EISA lahir pada tahun 1982 dan selama 30 tahun terakhir telah berulang kali memberikan pengakuan dan penghargaan kepada jajaran produk Canon mulai dari kamera digital, camcorder, hingga printer inkjet-nya. Canon pertama kali membawa pulang penghargaan EISA di tahun 1984 untuk produk kamera SLR T70 dan hingga saat ini Canon telah berhasil mengoleksi 52 penghargaan EISA.

Tiga Angry Birds Karakter Tampil Berbentuk Speaker

Posted:


CHIP.co.id - Rupanya kepopuleran para Angry Birds Karakter turut hadir pada Pameran IFA 2011 yang sedang berlangsung di Berlin, Jerman, 2-7 September 2011. Buktinya adalah di pameran ini para Angry Birds karakter berubah, bukan menjadi burung pemarah dan babi licik, namun mereka telah berubah menjadi sebuah speaker.

Sebuah etalase unik dari Gear4 yang ditemukan oleh engadget di IFA 2011 tersebut menampilkan beragam angry birds karakter tampil dalam dua bentuk speaker berbeda. Untuk karakter Babi licik, Gear4 menyulapnya menjadi sebuah iPod dock speaker, Angry Birds merah menjadi sebuah plug and play speaker dan Angry Birds hitam menjadi iPad dock speaker yang unik.

Ketiga speaker unik tersebut akan mulai dijual oleh Gear4 beberapa minggu ke depan untuk pasar Eropa dan Amerika Serikat. Menurut situs pembelian resmi Gear4, mereka akan membanderol speaker tersebut mulai dari harga £49.99 hingga £69.99. Sepertinya harga tersebut cukup menarik, mengingat bahwa ketiga karakter Angry Birds tersebut dikemas dalam bentuk speaker yang unik bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar