Sabtu, 16 Juni 2012

Chip Online Indonesia

Chip Online Indonesia


Dell Luncurkan Latitude, OptiPlex, dan Precision untuk Kebutuhan Kelas Bisnis

Posted:


Jakarta, CHIP.co.id - Dell mengumumkan portofolio laptop dan desktop bisnis seri Latitude, OptiPlex dan Precision Family terbarunya yang siap dipasarkan di Indonesia dalam waktu dekat.

Solusi komputasi bisnis baru dari Dell terintegrasi secara mulus dalam bisnis ekosistem teknologi saat ini yang membutuhkan kemanan, akses data kapanpun dan di manapun dan produktivitas yang luar biasa guna memenuhi permintaan dari pekerja mobile yang semakin meningkat.

"Dell menawarkan portofolio produk-produk terkuat yang sebelumnya telah tersedia, dengan meluncurkan jajaran komputer baru, seri Latitude, OptiPlex, dan Precision Family khusus di kelas bisnis. Solusi-solusi dengan misi tertentu yang memungkinan end-user-di boardroom, kelas, rumah sakit, atau bahkan di medan perang, sementara memberikan pengoprasian canggih dan proteksi data dari Intel vPro, perangkat ini dapat dihandalkan di sektor keamanan yang dibutuhkan penggunanya," kata Pieter Lydian, Managing Director Dell Indonesia.

Dell Latitude E-Family


Dell business client solutions yang baru ini menawarkan antarmuka yang dinamis, fleksibel dan intuitif, desain yang stylish dan mutakhir dan kontrol berkelas bisnis. Mulai dari peringkat entery-level ke premium, laptop Dell menawarkan seri Latitude E-Family terbaru, yakni E6230, E6330, E6430, dan E6530.

Karena khusus dihadirkan untuk para pembisnis yang membutuhkan desain elegan, namun dengan kualitas dan kemampuan yang mumpuni, notebook terbaru seri Latitude dari Dell ini memiliki form factor yang elegan serta teknologi unggulan.

Latitude E6430 memiliki desain baru yang mengutamakan keseimbangan antara portability dan produktivitas di manapun berada dalam keadaan yang sangat mobile, ringan, chasis berukuran 13,3 inci, namun dipasangkan dengan layar sebesar 14-inch.

Laptop Latitude E6230, E6330, E6430, dan E6530 dengan ukuran layar masing-masing sebesar 12,5 inci, 13,3 inci, 14 inci dan 15,6 inci, didesain untuk mendukung rangkaian jajaran mobile professionals dan memberikan daya tahan dan produktivitas selagi di jalan dengan baterai bertahan lama, serta konektivitas yang mulus dengan kemampuan teknologi berperforma tinggi.

Latitude E5430 dan E5530 masing-masing dengan layar 14 inci dan 15,6 inci sangat ideal untuk pekerja profesional yang mencari mobilitas dan produktivitas kantor. Seri laptop Dell Latitude E5 juga ditawarkan dengan Intel VPro systems management.

Selain itu, terdapat Latitude E6430 ATG yang tahan banting didesain untuk temperatur ekstrim, vibrasi, debu dan altitude tinggi dan membantu pekerja untuk meningkatkan produktivitas di manapun lokasi atau area mereka dengan pembaruan pada layar 14- inch dan opsi easy-to-carry handle.

"Untuk mendapatkan notebook terbaru seri Latitude, Dell membanderol harga mulai dari US$ 1400," ungkap Johny Dermawan, Senior Brand Manager Dell Indonesia.

Dell OptiPlex


Dell OptiPlex family memberikan produktivitas dari hari ke hari untuk tugas bisnis yang penting dan didesain menjadi yang paling aman dalam industri, fleksibel dan pengelolaan desktop untuk bisnis. Jajaran yang diperbarui termasuk desktop OptiPlex 3010, 7010, 9010 yang baru dan desktop OptiPlex 9010 All-in-One.

Dell Precision Family

Dell juga mengumumkan adanya tambahan detil pada entry-level workstation tower Dell Precision T1650, yang memberikan powerful performance bagi yang memiliki anggaran terbatas. T1650 didesain untuk pekerja profesional yang membutuhkan aplikasi-aplikasi dan beban kerja seperti 2D dan mid-range3D models, editing photos, CAD drawings dan pengembangan web yang melebihi sebuah desktop.

T1650 juga menawarkan desain industri terbaru tool-less features, rangkaian luas dari opsi Intel Core dan Xeon CPU, peningkatan memory speed hingga 1600MHz, empat port USB 3.0 dan Intel Smart Response Teknologi.

Menggali Potensi Augmented Reality

Posted:


Jakarta, CHIP.co.id - Bersamaan dengan ajang Festival Komputer Indonesia (FKI) 2012, CHIP.co.id menggelar CHIP Meet Up dengan tema "When Digital Becomes So Real with Augmented Reality" pada hari Minggu (10/06). Talkshow dengan tema Augmented Reality (AR) dipilih karena teknologi ini mulai dilirik berbagai kalangan karena sifatnya yang interaktif.

AR adalah teknologi visualisasi yang memadukan dunia maya dengan dunia nyata. "Gampangnya, konten digital yang ditambahkan ke dalam tampilan visual," terang Agung Wijanarko, Business Development Director Qualcomm. Dengan teknologi ini, kita bisa memanfaatkannya sebagai sarana pendukung aktifitas, seperti peta, dan navigasi digital. "Bukan sekedar diproyeksikan saja, kita pun juga berinteraksi dengannya," imbuh Agung.

Walau sudah ada sejak lama, teknologi AR baru mulai populer berkat perkembangan teknologi. Dahulu teknologi ini terbatas karena device-nya yang tiap orang belum memiliki, namun kini dengan berbekal laptop yang memiliki webcam, atau smartphone Android (minimal OS versi 2.2) atau iPad, kita bisa menikmatinya.

Sementara Peter Shearer selaku Managing Director AR&Co, salah satu perusahaan penyedia layanan AR, di kesempatan yang sama mendemonstrasikan bagaimana teknologi AR bisa digunakan untuk sarana promosi satu produk tertentu, atau informasi yang mudah diakses. "Salah satu contoh dari teknologi AR adalah kacamata yang dikembangkan Google," terang Peter. 

Indosat juga menjadi salah satu perusahaan yang memanfaatkan teknologi AR dengan aplikasi Monstar, sebuah game mobile yang mirip dengan Tamagotchi. Menurut A. Kristiyanto, Head of Online and Social Media Division Indosat, prospek penggunaan teknolgi AR di Indonesai sangat cerah. menurutnya, selain digunakan di segmen komersil, AR juga bisa dimanfaatkan untuk tujuan pendidikan.

Forum SAP Soroti Kinerja Perusahaan dengan Kekuatan Mobile, In-Memory, dan Cloud

Posted:


Jakarta, CHIP.co.id - Bayangkan sebuah dunia di mana segala sesuatunya mobile, semuanya ada di awan dan semua data yang berpengaruh pada bisnis dianalisis dan dibuat tersedia kapan saja Anda butuhkan, di mana pun dan kapan pun. Dunia itu mungkin akan hadir lebih cepat dibanding yang Anda pikirkan seperti kita memandang perubahan paradigma di dunia teknologi.

Empat puluh tahun SAP berinovasi telah sampai pada puncak stabilitas aplikasi bisnis yang akan diunggulkan pada SAP Forum yang dimulai dengan Tur Asia Tenggara yang diawali hari ini di Jakarta, dan dilaksanakan di enam negara Asia Tenggara lainnya, meliputi Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura, dan Vietnam.

Menekankan pada solusi SAP mobility, in-memori, dan cloud, konferensi akan dibawakan dalam studi kasus kehidupan nyata mengenai bagaimana SAP dapat membantu bisnis berjalan seperti tidak pernah dilakukan sebelumnya. Forum SAP ditujukan pada dialog-dialog pembinaan antara pemikiran para pemimpin, pelanggan yang sudah ada dan potensial pelanggan, rekan-rekan, dan anggota lainnya dari ekosistem SAP, Forum SAP terdiri dari beberapa sesi dan demo yang berfokus pada gelombang baru dari inovasi, pembentukan nilai-nilai, dan memperdalam pengetahuan para pelanggan.

"Di Indonesia sendiri, Forum SAP diadakan sudah kedua kalinya. Diadakan pertama kali di Surabaya di bulan April 2012 lalu, kali ini SAP juga mengadakan Forum SAP di Hotel Four Season - Jakarta. Sejak didirikan 40 tahun silam, SAP sebagai perusahaan penyedia aplikasi bisnis, telah menguasai market piranti lunak hingga 85%, melayani lebih dari 183.000 pelanggan di seluruh dunia. Untuk itulah kami mengadakan Forum SAP untuk mendekatkan SAP dengan konsumen," ungkap Singgih Wandojo, Managing Director SAP Indonesia.

Forum SAP 2012 Hadirkan Solusi Cloud untuk Tingkatkan Kinerja Perusahaan


Aplikasi bisnis SAP memungkinkan organisasi berjalan lebih baik dan lebih cepat. Akuisisi terbaru dengan Success Factors memberikan dorongan untuk manajemen sumber daya manusia – fungsi utama pada kebanyakan organisasi – dengan penyederhanaan proses sumber daya melalui cloud. Akuisisi SAP terbaru lainnya, Ariba, penyedia solusi perdagangan bisnis kolaboratif terkemuka yang juga melebarkan proses perdagangan bisnis perusahaan ke cloud.

“Cloud membawa cara baru yang kuat untuk perusahaan untuk berinteraksi dengan para pelanggan dan rekan-rekannya. Komitmen SAP untuk membangun jaringan bisnis masa depan dan meningkatkan kekuatan SAP dalam Cloud,” ujar Tim Moylan, Presiden SAP Asia Tenggara.

Pada Forum SAP di Jakarta, Moylan juga berbicara kepada para pelanggan yang hadir, rekan-rekan, dan ahli-ahli industri tentang manajemen data real time dan mengapa hal tersebut menjadi kunci untuk pertumbuhan.

“Kita hidup di dunia yang saling terhubung dan berubah dengan cepat, menghadapi kemajuan teknologi dramatis seperti kemunculan teknologi cloud dan peningkatan konektivitas bisnis dan sosial melalui ekpansi perangkat mobile yang cepat. Ada banyak peluang untuk mengubah jumlah data yang semakin meningkat menjadi intelegensi yang bisnis dapat menggunakan melalui in memory computing. Kita sedang memasuki era jaringan bisnis dimana perusahaan-perusahaan dari semua ukuran dan industri akan menghubungkan, berkolaborasi, perdagangan terbuka, trasparansi dan jaringan bisnis fleksibel. SAP didedikasikan sebagai penyediaan solusi dan aplikasi peranti lunak terbaik untuk menciptakan pertumbuhan, meningkatkan produktivitas dan inovasi,” jelas Moylan.

Jaringan Sosial Sebagai Lini Depan Bisnis Berikutnya

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan semakin banyak CEO di ASEAN melihat jejaring sosial sebagai  sebuah media penghubung antara pelanggan dan mitra mereka. Banyaknya CEO yang mengadopsi jejaring sosial sebagai perangkat bisnis diharapkan untuk tumbuh dari 25% saat ini menjadi 68% dalam tiga sampai lima tahun ke depan.

Di Forum SAP, Moylan akan menyoroti perangkat SAP terbaru yang disediakan untuk perusahaan-perusahaan. Moylan juga akan membagikan pengetahuan bagaimana obrolan media sosial dapat diubah menjadi intelegensi bisnis dan bagaimana hal tersebut dapat membantu perusahaan-perusahaan membangun jaringan bisnis cerdas di waktu mendatang.

Di akhir pembicaraan, Moylan menegaskan bahwa SAP Asia Tenggara untuk dapat lebih dekat dengan para pelanggan dan meluangkan lebih banyak waktu mendengarkan tantangan yang para pelanggan hadapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar